Senin, Oktober 7

Jakarta

LG mengembangkan sebuah teknik baru untuk mengatasi masalah baterai lithium yang rawan meledak akibat thermal runaway.

Ledakan di baterai lithium disebabkan oleh thermal runaway, yaitu saat anoda dan katoda di dalam baterai bersentuhan dan menyebabkan korsleting. Korsleting ini menghasilkan panas yang sangat tinggi, dan seringkali menyebabkan ledakan.

Nah, LG, tepatnya LG Chem, punya solusi untuk mengatasi masalah korsleting di baterai lithium ini. Solusinya punya nama resmi Safety Reinforced Layer (SRL), yang menggunakan material komposit super tipis, sekitar 1/100 ketebalan rambut manusia.


Material ini dipasang di antara lapisan katoda dengan pengumpul arus (biasanya berbentuk aluminum foil yang berfungsi sebagai jalur untuk elektron) di dalam baterai. Fungsinya kurang lebih sebagai sebuah sekring yang berbasis suhu.

Saat suhu baterai meningkat melewati batas normal (biasanya antara 90 – 130 derajat celcius), SRL akan bereaksi dan mengubah struktur molekul untuk menahan arus daya, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Sabtu (5/10/2024).

Menurut LG Chem, tahanan listrik material tersebut meningkat 5.000 ohm setiap peningkatan 1 derajat celcius. Proses ini pun bisa diputar balik, yang artinya tahanan listrik itu bisa kembali normal saat suhunya sudah menurun.

Dari pengujian yang dilakukan dengan menusuk ataupun membanting baterai, baterai yang dilengkapi SRL bisa mencegah ledakan secara total, atau kalaupun baterainya sempat terbakar, apinya bisa langsung padam.

LG mempublikasikan temuannya ini dalam makalah berjudul “Thermal Runaway Prevention through Scalable Fabrication of Safety Reinforce Layer in Practical Li-ion Batteries”, yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Ini bukan percobaan pertama untuk menemukan cara menghindari ledakan dari baterai lithium. Namun bisa dibilang ini adalah percobaan yang paling sukses sejauh ini. Menurut LG Chem, metode yang dipakai sebelumnya punya efek samping seperti mengurangi kepadatan energi dan punya waktu reaksi yang lambat.

Diharapkan solusi ini bisa dipasarkan dalam waktu dekat, karena LG Chem sudah melewati pengujian verifikasi keamanan untuk baterai yang dipakai di perangkat mobile, dan akan melakukan pengujian serupa untuk baterai mobil listrik yang lebih besar pada 2025 mendatang.

“Kami akan meningkatkan teknologi keamanan untuk memastikan konsumen bisa yaking untuk menggunakan kendaraan elektrikdan juga berkontribusi untuk memperkuat daya saing kami di pasar baterai,” kata Lee Jong-gu, CTO LG Chem.

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version