Senin, September 30


Jakarta

Lepas landas otomatis akan segara diterapkan untuk pesawat penumpang. Keberadaannya akan menggambar ulang peta langit.

Mengutip CNN, Minggu (29/9/2024), pada akhir tahun 1965 di tempat yang sekarang menjadi Bandara Heathrow London, sebuah penerbangan komersial yang datang dari Paris membuat sejarah. Karena menjadi yang pertama mendarat secara otomatis.

Pesawat tersebut yakni Trident 1C yang dioperasikan oleh BEA, yang kelak menjadi British Airways. Armada itu dilengkapi dengan pengembangan terbaru dari autopilot (sistem yang membantu memandu jalur pesawat tanpa kendali manual) yang dikenal dengan sebutan “autoland”.


Saat ini, sistem pendaratan otomatis dipasang di sebagian besar pesawat komersial dan meningkatkan keamanan pendaratan di cuaca yang sulit atau jarak pandang yang buruk.

Kini, hampir 60 tahun kemudian, produsen pesawat terbang terbesar ketiga di dunia, Embraer dari Brasil, memperkenalkan teknologi yang serupa, tetapi untuk lepas landas.

Disebut “E2 Enhanced Take Off System”, sesuai dengan keluarga pesawat yang dirancangnya, teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan keselamatan dengan mengurangi beban kerja pilot, tetapi juga meningkatkan jangkauan dan bobot lepas landas.

Sehingga pesawat yang menggunakannya dapat melakukan perjalanan lebih jauh. Demikian menurut Embraer.

“Sistem ini lebih baik dari pada pilotnya,” kata Patrice London, chief performance engineer di Embraer. Ia telah mengerjakan proyek ini selama lebih dari satu dekade.

“Itu karena sistem ini bekerja dengan cara yang sama sepanjang waktu. Jika Anda melakukan 1.000 kali lepas landas, Anda akan mendapatkan 1.000 kali lepas landas yang sama persis,” kata dia.

Embraer telah memulai uji coba penerbangan, dengan tujuan agar pesawat ini disetujui oleh otoritas penerbangan pada tahun 2025, sebelum mulai beroperasi di beberapa bandara tertentu.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version