Jakarta –
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Jhonny Simanjuntak, menyoroti tawuran yang kerap terjadi di Jalan Basuki Rahmad (Bassura), Jakarta Timur. Johnny meminta adanya pos jaga permanen di wilayah tersebut.
“Iya harus ada (pos jaga permanen). Pemda setempat juga harus ikut, lurah, camat, untuk fasilitasi itu,” kata Jhonny saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).
Sejumlah kasus tawuran di Bassura terjadi beberapa kali di tahun 2024. Awal tahun ini, tepatnya pada 2 Januari lalu, tawuran kembali pecah hingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
“Penanganan harus komprehensif. Aspek pencegahan harus diutamakan kalau terjadi seperti itu diajak melibatkan semua pihak RW setempat, lurah setempat untuk memberikan edukasi Pihak keamanan juga harus rajin patroli di situ. Pihak kepolisian harus benar-benar mencari mereka (pelaku), walau (kejadian tawuran) sudah lewat tapi penegakan hukumnya harus dilaksanakan benar-benar tegas,” jelas Jhonny.
Menurut Jhonny, selain pendirian pos jaga permanen di Bassura, perlu adanya penindakan tegas dan edukatif kepada masyarakat di wilayah tersebut. Dia mendorong adanya kegiatan edukasi yang melibatkan semua elemen masyarakat di Bassura terkait masalah tawuran.
“Ini aspek penegakan hukum harus dilaksanakan, orang tua dilibatkan. Nggak bisa pencegahan secara sporadis tapi harus betul-betul berkelanjutan, misalnya dibuat pos (jaga) di situ. Karena nanti kan akan berakibat pada orang-orang yang akan berdagang di situ,” tutur Jhonny.
Politikus PDIP ini juga meminta adanya pendataan keluarga yang terlibat tawuran di Bassura. Dia juga meminta penegakan hukum tidak hanya menonjolkan unsur ketegasan sematan, namun menghilangkan pesan edukasi kepada para peserta tawuran yang acap kali masih berusia remaja.
“Penegakan hukum harus tegas tapi melibatkan orang tua. Karena kalau kita buat dia secara tegas seperti pelaku tindak pidana lain takutnya nanti dia jadi preman sungguhan. Tindakan yang terlalu keras juga tidak ada nilai edukatif kadang-kadang membuat mereka, jadi ada aspek edukatifnya misalnya orang tua dipanggil,” tutur Jhonny.
Seperti diketahui, tawuran antarkelompok pecah di Jalan Basuki Rahmad (Bassura), Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Satu orang tewas dalam insiden tawuran tersebut.
“Benar ada kasus meninggal dunia terkena senjata tajam diduga saat tawuran. Korban RP, laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (2/1).
Tawuran terjadi pada Kamis (2/1) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB. Korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Premier Jatinegara dan lalu kasus pria tewas akibat tawuran itu dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Menerima informasi tentang adanya orang meninggal karena tawuran di RS Premier Jatinegara,” ujarnya.
Lihat Video: Tawuran di Bassura Jaktim Pecah, Warga ‘Perang’ Petasan
[Gambas:Video 20detik]
(ygs/dnu)