Selasa, Oktober 1

Jakarta

Konsumsi air mineral yang cukup penting untuk diperhatikan, terutama saat berpuasa. Pasalnya hal ini dapat menghindarkan seseorang dari penyakit dan membantu tubuh tetap bugar agar puasa berjalan lancar.

Alih-alih minum air mineral saat berbuka puasa, tak sedikit orang yang yang berbuka dengan minum minuman manis seperti es buah, sirup manis, es kopi dan soda manis. Salah satu upaya menekan craving atau keinginan berlebih minum minuman manis ini, masyarakat pun bisa memilih konsumsi air mineral berkualitas.

Mineral merupakan senyawa non-organik yang terdapat dalam makanan dan minuman. Senyawa ini dibutuhkan tubuh untuk memperlancar metabolisme, menunjang tumbuh kembang, dan memastikan organ tubuh berfungsi secara normal.


Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, minum air putih yang cukup sangat bermanfaat ketika menjalankan ibadah puasa. Hal ini dapat membantu menyehatkan pencernaan, mempertahankan energi dalam tubuh, menghidrasi tubuh, memelihara kesehatan kulit, hingga membantu mengurangi racun dalam tubuh.

Meski begitu, air yang dipilih pun tak boleh sembarang. Penting untuk memastikan air mineral yang dikonsumsi berkualitas, seperti Le Minerale, yang telah memenuhi standar yang telah ditentukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Melansir Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, air mineral ialah air yang berasal dari sumber bawah tanah yang alami dan terlindungi. Untuk memenuhi syarat sebagai air mineral berkualitas, air harus menghasilkan mineral dan elemen yang alami. Adapun mineral yang umumnya terkandung dalam air mineral cukup beragam, seperti kalsium karbonat, magnesium sulfat, kalium, sodium sulfat, dan lainnya.

Secara sederhana kadar mineral ini bisa dilihat dari nilai pH (derajat asam/basa) air mineral. Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS menjelaskan tingginya jumlah pH dapat menunjukkan air tersebut memiliki kandungan mineral yang juga tinggi. Umumnya, berbagai cairan minuman yang dijual di pasaran memiliki pH 3,5 sampai 8,0.

Namun, pH darah manusia normal +/- 7 dan cenderung memang lebih basa. Untuk itu, dibutuhkan air dengan pH tinggi yang nantinya akan bermanfaat menyeimbangkan pH dalam tubuh.

“Kalau pH darah kita yang normal bisa 7.35 sampai 7.45 yang berarti cenderung basa. Minuman dengan pH sedikit diatas 7 akan lebih baik bagi tubuh. Ini pertanda komponen yang menyebabkan asam minimal. Ketika air masuk ke dalam pembuluh darah jangan sampai air ini menurunkan pH darah, karena pH darah yang tidak normal bisa menyebabkan gangguan proses metabolisme dalam tubuh,” ungkap Prof Hardin dalam keterangannya kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Ia menerangkan tubuh umumnya mengeluarkan asam lambung untuk dapat mencerna sumber makanan sumber protein yang masuk, seperti lauk pauk.

“Jadi menurut saya salah satu manfaat mineral (dalam air mineral) ini adalah meningkatkan suasana basa air minum supaya dekat dengan pH darah kita,” ujarnya.

“pH sedikit diatas 7.0 juga membuat cita rasa air ini ada manis-manis, itu karena ada mineral dan sedikit komponen organik. Kalau pH-nya rendah cita rasanya agak asam,” imbuhnya.

Prof Hardin menambahkan tingginya mineral dalam air yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan pun bisa dilihat dari kandungan air zam-zam, yakni air yang dipercaya oleh umat Muslim memiliki banyak manfaat dan keberkahan.

“Berdasarkan data, kurang lebih pH-nya di kisaran 7,9-8,1. Artinya, air yang secara Islami dianggap baik dan mengandung berkah itu memiliki pH di atas kategori netral (7) dan bersifat basa,” ungkapnya.

Membagikan
Exit mobile version