Sabtu, September 28


Jakarta

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah saat bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Mr. Ken Saito di Tokyo, Jepang.

Isu kerja sama di bidang otomotif jadi salah satu perhatian. Agus memaparkan peluang besar industri otomotif Jepang untuk berpartisipasi mengisi gap consumption per capita untuk produk otomotif. Menperin mendorong peningkatan kerja sama untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Saat ini rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk. Saya yakin dalam waktu tidak terlalu lama bisa didorong untuk mencapai 150/1.000. Karenanya, saya mengharapkan produk mobil dari Jepang dapat mengisi gap tersebut,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Tokyo, Jumat (21/6/2024).


Selain potensi rasio kepemilikan mobil, terdapat isu lain yang juga dibahas. Pertama, terkait dengan transisi energi. Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida telah membahas proyek prioritas di bidang transisi energi dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC) pada Desember 2023 lalu di Jepang.

Kedua, Menperin mendorong penyelesaian perundingan substantif Protokol Perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Saat ini, dalam kerangka IJEPA, kedua negara sudah menyelesaikan perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA.

Ken Saito mengungkapkan Indonesia merupakan basis penting bagi produksi dan ekspor otomotif Jepang. Investasi perusahaan otomotif Jepang di Indonesia menjadi keuntungan bagi kedua negara.

“Kami ingin meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya saing industri otomotif di Indonesia. Kami mendukung secepatnya diskusi mengenai isi kerja sama yang lebih detail di tingkat direktur jenderal,” ujarnya.

Isu terakhir yang dibahas adalah mengenai kerja sama di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk meningkatkan jumlah SDM kompeten di bidang industri, Menperin memaparkan rencana pertukaran SDM industri antara Indonesia-Jepang, sehingga SDM industri asal Indonesia bisa mendapat pelatihan tertentu di Jepang, sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik.

Dalam hal kerja sama SDM, Saito menyampaikan bahwa saat ini sedang berfokus pada pengembangan SDM di industri otomotif.

“Pelatihan SDM juga penting bagi pengembangan SDM generasi berikut. Untuk itu, perlu tindak lanjut untuk membahas rencana tersebut secara lebih detail,” pungkasnya.

(riar/rgr)

Membagikan
Exit mobile version