Minggu, Oktober 13

Jakarta

Di daerah Palmerah, Jakarta Barat ada warung bakmi Jawa autentik Jogja. Menunya masih dimasak pakai anglo dan harganya hanya Rp 20 ribu per porsi!

Bakmi Jawa menjadi salah satu kuliner tradisional Jawa yang diminati banyak orang. Secara umum bakmi Jawa merupakan olahan mie yang dimasak dengan bumbu khas Jawa, seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempahan lainnya. Disajikan dalam bentuk godhog atau berkuah, goreng, maupun nyemek.

Namun, setiap daerah di Jawa punya variasi bakmi yang berbeda-beda. Misalnya bakmi Jawa khas Jogja yang biasanya menggunakan mie kuning berbentuk bulat kecil dan dimasak pakai anglo atau tungku berbahan arang.


Bakmi Jawa khas Jogja mudah bisa ditemukan di sekitar Jakarta. Salah satu yang terkenal enak dan banyak diburu warga Jakarta adalah Bakmi Jawa Jogja Mas Kus, berlokasi di Palmerah, Jakarta Barat.

1. Warung bakmi Jawa berusia 13 tahun

Begini tampilan warung Bakmi Jawa Jogja Mas Kus yang sudah berjualan kurang lebih 13 tahun. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Bakmi Jawa Jogja Mas Kus sudah berdiri kurang lebih 13 tahun. Pemiliknya Kusmiyanto memang orang asli Gunung Kidul, Jawa, sehingga racikan bakmi di tempat ini bisa dibilang autentik.

Mereka menawarkan bakmi Jawa Jogja yang berfokus pada bumbu rempah-rempahan Jawa, termasuk penggunaan bawang putih yang cukup banyak sehingga menciptakan aroma harum.

Memang bakmi Jawa di sini tidak dimasak satu per satu supaya lebih menghemat waktu. Namun, untuk menyiasatinya, mereka berani menambahkan bumbu cukup banyak. Misalnya mereka masak langsung 5 porsi dalam satu wajan, bumbu yang dipakai tidak hanya lima sendok, tetapi bisa 7 sampai 8 sendok agar rasanya tidak berubah.

Bakmi Jawa Jogja Mas Kus masih dimasak menggunakan anglo atau tungku tanah liat. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Racikan bakmi di sini semakin nikmat karena menggunakan air kaldu yang dimasak dari rebusan ayam kampung. Pemilihan ayam kampung karena gurihnya lebih kuat dan keluar. Menurut istri mas Kus, jika pakai ayam broiler atau negeri, rasa kaldu ayamnya juga tidak keluar dan tidak akan cocok dipadukan dengan bumbu bakmi Jawa.

Warung bakmi Jawa ini memang kecil dan sederhana. Hanya menempati sebuah bangunan kios di dalam gang. Pelanggan bisa makan langsung di tempat karena tersedia meja dan kursi yang jumlahnya cukup terbatas.

2. Produksi 25 kilogram mie

Mereka masih memproduksi mie sendiri, dan sehari bisa sampai 25 kilogram mie. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Selain bumbu, Bakmi Jawa Mas Kus juga memproduksi mienya sendiri. Mie yang diproduksi adalah mie kuning berbentuk panjang dan bulat.

Mienya tidak pakai bahan pengawet, pengenyal, maupun pewarna kimia. Bahan-bahan yang digunakan hanya terdiri dari telur, garam, dan kunyit sebagai pewarna alami.

Setiap harinya mas Kus harus memproduksi mie yang ‘fresh’ karena tidak pakai bahan pengawet. Produksi mie bisa mencapai 25 kilogram sehari.

Mas Kus biasanya sudah mulai membuat mie sejak pukul 08.00 pagi. Sekitar pukul 11.00 – 11.30 WIB mie sudah siap dan warung bisa segera dibuka.

Citarasa bakmi Jawa Jogja di warung makan ini bisa dibaca pada halaman selanjutnya!

Simak Video “Gurihnya Kuliner Nasi Gemuk Khas Jambi di Mangga Besar
[Gambas:Video 20detik]

Membagikan
Exit mobile version