Jakarta –
Aktris Larassati Kusnandar berbagi cerita soal tradisi Lebaran di keluarga. Baginya, momen itu selalu meriah.
Hari Raya Idulfitri diungkapkan Larassati selalu dijadikan waktu spesial untuk berkumpul bersama keluarga. Meski memutuskan tak mudik ke kampung halaman di daerah Sumatera, ia tetap melestarikan tradisi-tradisi yang ada.
“Keluarga aku tuh banyak yang di Palembang, Bengkulu, sama Padang. Tapi sudah beberapa tahun nggak ke sana dan di Cibinong saja,” ujarnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (30/3/2025).
Pemain FTV Kisah Nyata itu mengatakan keberagaman terdapat dalam makanan khas Lebaran. Ragam makanan dari pempek hingga rendang wajib menghiasi meja makannya.
“Makanan yang sudah pasti ada adalah pempek, rendang juga ya,” tuturnya.
Tak hanya itu, terdapat pula makanan tradisional kue sempret yang telah menjadi bagian dari resep keluarga Larassati Kusnandar.
“Basicnya kayak luaran kue nastar, terus dipret (press dengan garpu) jadi namanya kue sempret,” ujarnya.
Terkait asmara, Larassati menyebut dirinya masih menikmati hubungan sebagai teman dengan salah seorang pria bernama Gerry. Saat ini ia menjalani hubungan dengan PDKT lebih penting ketimbang langsung menikah.
“Eh pasangan? Ya masih teman. Karena aku tuh dulu waktu menikah nggak pacaran, jadi sekarang aku perlu namanya PDKT, namanya pacaran,” katanya.
Larassati juga mengungkap kriteria pasangan idealnya. Ia dengan tegas menyebut tak ingin dengan artis.
“Aku pasti cari seseorang yang bisa membimbing aku. Aku nggak mau sama sesama artis, jujur. Satu profesi itu capek,” tuturnya.
Baginya, pekerjaan sebagai artis yang sering pulang pagi menyulitkan kehidupan rumah tangga, terlebih ketika sudah punya anak.
“Ya kan, artis pulang pagi terus. Kasihan, apalagi kalua sampai punya anak. Aku pun one day mau nikah lagi, kalau bisa nggak syuting. Mau bikin usaha apa gitu, di luar syuting,” tuturnya.
Di momen Lebaran, Larassati juga sudah mempersiapkan jawaban seputar pertanyaan-pertanyaan klasik seperti kapan menikah. Ia mengaku sudah tak takut lagi.
“Kan sudah pernah,” pungkasnya diakhiri tawa.
(mau/wes)
