Jakarta –
Mega Aulia Putri atau Mega Aulia menangis dan memohon agar sinetron sebelum dirinya hijrah dan berhijab tak lagi diputar. Mega Aulia menyinggung soal dirinya yang takut dengan dosa jariah.
“Memang itu salah saya betul, betul. Tapi kan saya sudah taubat, saya minta sama Allah ditutup aib-aib saya. Tapi kenapa manusianya yang buka aib orang lain,” kata Mega Aulia saat mengisi Pagi Pagi Ambyar, Jumat (22/11/2024).
Puteri Indonesia 2001 wakil provinsi Banten itu mengakui tidak begitu tahu soal isi kontrak apakah memungkinkan sinetron yang dibintanginya sebelum hijrah tak lagi ditayangkan. Mega Aulia memohon untuk production house dan televisi mengerti.
“Mungkin saya dulu masih anak baru kurang teliti baca kontrak, jadi saya wallahualam. Kalau sekarang saya mohon banget jiwa kemanusiaannya, jiwa sosialnya ayolah kita sama-sama jangan saling menzalimi,” tuturnya.
“Mereka tayang mereka dapat duit, saya dapat dosa jariah. Kalau mereka minta izin, saya juga nggak akan izinkan. Saya minta kebijaksanaan, minta tolong sesama manusia, minta disupport, minta didoain aja istikamah,” lanjut pemeran Atikah dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji itu.
Mega Aulia mengetahui soal sinetronnya kembali tayang karena ada jamaahnya memberitahu. Soal langkah selanjutnya, Mega Aulia mengatakan belum ada komunikasi dengan PH.
“Baru hari ini saya datang diwawancara untuk masalah yang saya alami. Belum ada pihak lain terkait. Saya punya Allah yang maha membolak-balikan hati manusia, melunakkan pihak terkait mau menutup, men-takedown, menghapus, selama saya masih hidup atau sudah wafat,” kata wanita yang sudah membintangi puluhan judul sinetron dan film televisi itu.
Mega Aulia yang dulu berprofesi sebagai model dan pesinetron itu mengatakan berikhtiar untuk semua yang sudah diusahakan.
“Wallahualam, saya ikuti jalurnya Allah saja. Qadarullah saya nggak nyangka viral, padahal saya tidak mau lagi tampil di televisi, setelah sinetron Anak Jalanan karena saya niatnya syiar, mempertahankan marwah saya. Saya mau diundang tampil, mudah-mudahan jadi wasilah, jembatan, ikhtiar saya, mudah-mudahan semua bisa memahami, mengabulkan apa yang jadi permohonan saya,” harap Mega Aulia.
(pus/nu2)