Sabtu, September 7


Dubai

Badai yag membawa air setara dengan hujan satu setengah tahun ke beberapa bagian Uni Emirat Arab (UEA) hanya dalam tempo beberapa jam. Air yang turun melimpah-ruah membanjiri jalan dan Bandara Dubai.

Menyitir AP, Rabu (17/4/2024), badai petir hebat menghantam UEA pada Selasa (16/4). Hujan mulai turun pada Senin malam, membasahi pasir dan jalan raya Dubai dengan curah hujan sekitar 20 milimeter menurut data meteorologi yang dikumpulkan di Bandara Internasional Dubai.

Badai semakin intensif sekitar pukul 09.00 waktu setempat pada Selasa dan terus berlanjut sepanjang hari. Hujan itu mencurahkan lebih banyak air dan hujan es ke kota yang mulai kewalahan itu.


Di penghujung hari Selasa, lebih dari 142 milimeter curah hujan membasahi Dubai selama 24 jam.

Dalam setahun, rata-rata curah hujan di Bandara Internasional Dubai mencapai 94,7 milimeter, yang merupakan bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional dan merupakan pusat bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates.

Di bandara, genangan air menggenangi landasan saat pesawat mendarat. Bandara ini akhirnya menghentikan kedatangan pada Selasa malam dan para penumpang berjuang untuk mencapai terminal melalui air banjir yang menutupi jalan-jalan di sekitarnya.

Polisi dan petugas darurat melaju perlahan di jalanan Dubai yang tergenang air, lampu darurat mereka bersinar di jalanan yang gelap. Petir menyambar-nyambar di langit, sesekali menyentuh ujung Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia.

Metro tanpa pengemudi di kota itu juga mengalami gangguan dan stasiun-stasiunnya juga terendam banjir. Sekolah-sekolah di seluruh UEA, sebuah federasi yang terdiri dari tujuh negara emirat, sebagian besar tutup sebelum badai dan pegawai pemerintah sebagian besar bekerja dari rumah jika memungkinkan.

Banyak pekerja yang tetap tinggal di rumah juga, meskipun beberapa di antaranya nekat keluar, namun tidak beruntung karena kendaraan mereka terjebak dalam air yang lebih dalam dari perkiraan.

Pihak berwenang mengirimkan truk tangki ke jalan-jalan dan jalan raya untuk memompa air. Air masuk ke beberapa rumah, memaksa orang untuk menyelamatkan diri dari rumah mereka.

Para penguasa turun-temurun negara tersebut tidak memberikan informasi kerusakan secara keseluruhan atau informasi korban luka untuk negara tersebut, karena beberapa orang tidur di dalam kendaraan mereka yang terendam banjir pada Selasa malam.

Di Ras al-Khaimah, emirat paling utara di negara itu, polisi mengatakan seorang pria berusia 70 tahun meninggal ketika kendaraannya tersapu air banjir.

Fujairah, sebuah emirat di pantai timur UEA, mengalami curah hujan terberat pada hari Selasa dengan curah hujan mencapai 145 milimeter (5,7 inci).

Pihak berwenang membatalkan sekolah dan pemerintah memberlakukan kerja jarak jauh lagi untuk hari Rabu.

Hujan tidak biasa terjadi di UEA, sebuah negara di Semenanjung Arab yang gersang, tetapi terjadi secara berkala selama bulan-bulan musim dingin yang lebih sejuk. Banyak jalan dan daerah lain yang tidak memiliki drainase karena kurangnya curah hujan yang teratur, sehingga menyebabkan banjir.

Hujan lebat juga menerjang Bahrain, Qatar, dan Arab Saudi.

@detiktravel Banjir di Dubai, Uni Emirat Arab. Dubai International Airport sampai tergenang air. #dubai #banjir #dubaiinternationalairport ♬ original sound – detikTravel

Simak Video “Penampakan Mobil-mobil Terendam Banjir Dahsyat di Dubai
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version