Minggu, Juni 30


Jakarta

Pertumbuhan penumpang dan kargo dalam penerbangan di Asia Pasifik terus membaik. Pada bulan lalu pertumbuhan penumpang sudah melebihi tahun sebelumnya dan mendekati torehan sebelum pandemi Covid.

Dalam siaran resmi, dikutip Kamis (27/6/2024), angka lalu lintas awal Mei 2024 yang dirilis oleh Asosiasi Maskapai Penerbangan Asia Pasifik (AAPA) menunjukkan ekspansi yang solid.

Permintaan layanan penumpang dalam perjalanan internasional dan pasar kargo udara mengikuti percepatan aktivitas ekonomi secara global.


Pada bulan Mei, maskapai-maskapai di kawasan ini mengangkut total 27,9 juta penumpang internasional. Jumlah itu 23,9% lebih banyak dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Lalu lintas rata-rata mencapai 89,4% dari tingkat tahun 2019.

Diukur dalam revenue passenger kilometres (RPK), permintaan tumbuh 27,4% dari tahun ke tahun, yang mencerminkan kekuatan di pasar perjalanan jarak jauh.

Setelah memperhitungkan ekspansi 26,4% pada kapasitas kursi yang tersedia, tingkat keterisian penumpang internasional naik tipis, sebesar 0,6 poin persentase menjadi 79,0% untuk bulan tersebut.

Didorong oleh aktivitas perdagangan yang kuat di kawasan ini dan secara global, maskapai-maskapai di Asia mencatat pertumbuhan yang solid sebesar 17,9% dari tahun ke tahun di bulan Mei. Permintaan kargo udara internasional ini dalam satuan freight tonnes kilometers (FTK).

Tingkat isian kargo internasional juga naik lebih tinggi, sebesar 1,4 poin persentase menjadi 61,4%, menyusul ekspansi 15,1% pada kapasitas kargo yang ditawarkan.

“Dalam lima bulan pertama tahun ini, maskapai penerbangan Asia Pasifik mengangkut total 144 juta penumpang internasional, yang mencerminkan peningkatan sebesar 44,8% dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya,” kata Direktur Jenderal AAPA, Subhas Menon.

“Pada periode yang sama, permintaan kargo udara internasional tumbuh sebesar 16,0%,” imbuh dia.

Margin keuntungan masih tertekan

Menon menambahkan, peningkatan aktivitas ekonomi global saat ini, yang didukung oleh peningkatan tingkat kepercayaan bisnis dan peningkatan belanja konsumen, telah mendorong permintaan untuk perjalanan internasional dan kargo udara.

“Maskapai penerbangan Asia Pasifik, sebagai pemain utama di pasar kargo udara, juga telah diuntungkan oleh gangguan pada layanan kargo laut,” ujar dia.

Ke depannya, Menon mengatakan bahwa tren yang menggembirakan dalam lalu lintas penumpang dan kargo menjadi pertanda baik bagi maskapai penerbangan Asia tahun ini, menyusul kinerja lalu lintas yang kuat untuk tahun 2023.

“Namun, margin keuntungan tetap berada di bawah tekanan, dengan biaya operasional yang dipengaruhi oleh penguatan dolar AS dan harga bahan bakar jet yang rata-rata berada di atas angka USD 100 per barel selama lima bulan pertama tahun ini,” tegas dia.

“Secara keseluruhan, maskapai-maskapai penerbangan Asia tetap berkomitmen untuk mempertahankan kontrol biaya yang ketat di seluruh operasi mereka, di samping mengejar peluang pertumbuhan secara proaktif,” terang dia.

(msl/ddn)

Membagikan
Exit mobile version