Selasa, Juli 2


Jakarta

Pesawat Boeing 737-800 yang diterbangkan ANA (All Nippon Airways) mengalami masalah tekanan kabin saat terbang. Akibatnya pesawat anjlok beberapa saat.

Dilansir dari mothership, Jumat (28/6/2024) pesawat itu mengalami masalah saat melakukan penerbangan domestik dari Nagasaki ke Nagoya pada tanggal 22 Juni lalu. Pesawat ini mengangkut 104 orang.

Penerbangan NH372 berangkat dari Nagasaki pada pukul 09.35. Lalu, pesawat mengalami kehilangan tekanan kabin sekitar pukul 10.30. Alarm peringatan menyala dan masker oksigen di kabin turun secara manual kemudian keadaan darurat diumumkan.


Pesawat tersebut terbang pada ketinggian sekitar 25.000 kaki pada saat itu. Lalu dalam laporan Lianhe Zaobao, situasi telah stabil ketika pesawat berada di ketinggian sekitar 9.800 kaki.

Pesawat melakukan pendaratan darurat di Nagoya 25 menit kemudian pada pukul 11 pagi. Akibat insiden ini, sebanyak 11 orang merasa tidak enak badan.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang melaporkan bahwa tujuh penumpang dan empat awak kabin mengeluhkan sakit telinga dan kesulitan mendengar.

Insiden itu dianggap serius dan sedang diinvestigasi oleh Kementerian transportasi Jepang.

Maskapai ANA meminta maaf atas kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada penumpang dan pihak terkait. Mereka menyatakan bahwa maskapai akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan.

Pada hari yang sama, Sabtu (22/6) ) pesawat Korean Air juga mengalami kehilangan tekanan kabin saat terbang. Saat itu pesawat Flight KE189 terbang dari Seoul, Korea Selatan Sabtu pada pukul 16.45 dengan membawa 125 penumpang di dalamnya.

Setelah 50 menit terbang, pilot mendeteksi masalah dengan sistem tekanan udara saat berada di langit Pulau Jeju. Pesawat pun akhirnya putar balik lagi ke Bandara Internasional Incheon.

Akibat malfungsi tersebut, Boeing 737 Max 8 turun dengan cepat dari ketinggian lebih dari 30.000 kaki menjadi sekitar 9.000 kaki. Penurunan drastis tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan bagi 125 penumpang di dalamnya.

Dua penumpang mengalami mimisan dan 15 penumpang lainnya mengeluh sakit telinga dan hiperventilasi. Sekitar 13 penumpang memerlukan perhatian medis, menurut pihak berwenang Korea Selatan.

(sym/fem)

Membagikan
Exit mobile version