Jumat, Maret 21


Jakarta

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia terus meningkat, namun ada satu negara yang mencatatkan pertumbuhan luar biasa, yakni turis Korea Utara (Korut). Kementerian Pariwisata (kemenpar) menyambut baik dan akan mempelajari karakteristik wisatawan Korut.

Badan pusat Stastitik (BPS) merilis data Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara per bulan menurut kebangsaan (kunjungan) pada 2024. Hasilnya menunjukkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang sebesar 13,9 juta atau mengalami peningkatan 19,05% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Angka itu masih lebih rendah dari jumlah kunjungan wisman ketika sebelum pandemi. Menariknya, pada 2024 menjadi rekor tertinggi bagi jumlah kunjungan turis Korea Utara. Apabila dilihat secara pertumbuhan 2023 ke 2024 maka pertumbuhan jumlah wisman dari Korea Utara (Korut) sebesar 2.216% yakni dari 12 jiwa menjadi 278 jiwa.


Melihat data itu, Kementerian Pariwisata menyambut baik kedatangan turis dari negara manapun, termasuk Korea Utara.

“Kita welcome aja semuanya gitu ya. Jadi menarik ini, kita perhatikan kenapa? Mungkin ada alasan-alasan tertentu yang kenapa mereka (turis Korea Utara) ke Indonesia. Di Indonesia sebetulnya kita enggak boleh underestimate diri kita ya. Indonesia itu luar biasa sebagai destinasi. Jadi ya kalau mereka datang, itu bagus,” kata Ni Made Ayu Marthini, deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Rabu (19/3/2025).

Made juga menambahkan Kemenpar akan mempelajari tentang karakteristik wisatawan Korea Utara. Mereka akan melihat data bagaimana kualitas wisatawan Korut ini.

“Nah, kalau kalau di Korea Utara itu siapa sih yang traveling di sana? Mungkin kita bisa lihat. Jadi kalau misalnya quality, saya harus lihat datanya ya,” ujar dia.

Merujuk data itu, jumlah wisman dari Korut yang datang ke Indonesia terjadi pada Juni 2024 dengan jumlah 223 jiwa atau 80% dari total wisman Korut yang datang ke Tanah Air sepanjang 2024

Secara keseluruhan, sepanjang 2024 wisatawan mancanegara terbanyak berasal dari Malaysia dengan 2,27 juta kunjungan. Mereka rata-rata menghabiskan dana sebesar USD 693 atau sekitar Rp 11,3 juta per kunjungan.

(sym/fem)

Membagikan
Exit mobile version