![](https://i3.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/07/buaya-bersarang-di-pltn-1_169.png?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Bersembunyi di kanal pendingin pembangkit listrik tenaga nuklir Florida, Amerika Serikat (AS), populasi buaya Amerika yang tidak biasa telah bermukim dan terus berkembang biak.
Jangan takut dulu, buaya-buaya itu bukan makhluk mutan radioaktif yang punya kekuatan super dan dan bisa bersinar. Faktanya, habitat buatan tersebut telah membantu memulihkan populasi spesies yang terancam punah tersebut.
Dikutip dari IFL Science, pembangunan Turkey Point Nuclear Generating Station (Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Turkey Point) dimulai pada 1960-an di habitat lahan basah Florida Selatan. Stasiun ini memiliki sistem kanal pendingin cukup rumit yang mengeluarkan panas dari unit nuklir dan menempati lahan seluas 6.800 hektar.
Selama beberapa dekade, beberapa buaya penghuni wilayah tersebut telah memanfaatkan sistem kanal tersebut untuk hidup, bereproduksi, dan bangkit kembali dari ambang kepunahan lokal.
Buaya pertama kali dilaporkan muncul di Turkey Point pada 1976. Sejak saat itu, operator pembangkit listrik Florida Power and Lights telah menandai ada lebih dari 8.000 bayi buaya. Menurut perkiraan mereka, pada 2022 kanal pembangkit nuklir itu mencatat rekor dengan keberadaan 33 sarang buaya. Di sana juga, tercatat jumlah bayi buaya hidup dan dilepaskan tertinggi ketiga, yakni sebanyak 512.
Sebenarnya ini merupakan berita bagus bagi reptil tersebut, karena mereka merupakan spesies rentan yang berasal dari Florida Selatan dan sebagian Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia.
Buaya Amerika dapat mencapai panjang hingga 6 meter, meskipun jarang ditemukan yang lebih besar dari 4,2 meter di alam liar. Buaya ini mirip dengan aligator Amerika, tetapi dapat dibedakan dari sisiknya yang lebih tipis dan moncongnya yang lebih berbentuk segitiga.
Buaya-buaya ini berkembang biak di Turkey Point karena beberapa alasan, ketinggian airnya yang konstan mengurangi risiko sarang kebanjiran, ditambah lagi buaya ini relatif bebas dari gangguan manusia dan pemangsaan oleh hewan lain.
Bisakah kalian menebak, di mana buaya bersarang di sekitar Turkey Point Nuclear Generating Station? Foto: Felix Mizioznikov via IFL Science
|
“Ini adalah tempat perlindungan bagi mereka, di sini aman. Ini adalah salah satu area bersarang paling padat di Florida dan Amerika Serikat,” kata Mike Lloret, ahli biologi yang dipekerjakan oleh Florida Power and Lights, dalam wawancara dengan CBS News pada 2024.
Namun, ini bukanlah tempat perlindungan yang sempurna. Pada 2019, US Fish and Wildlife Service menemukan bahwa kualitas air yang buruk di sistem kanal tersebut membahayakan buaya dan habitatnya, yang menyebabkan peringatan keras dari Center for Biological Diversity.
Salah satu masalah besar adalah peningkatan salinitas air secara tiba-tiba pada pertengahan 2010-an, yang menyebabkan runtuhnya tanaman lamun dan alga. Perubahan tersebut mengirimkan riak ke rantai makanan, yang mengakibatkan beberapa buaya kelaparan dan jumlah populasi menurun.
Meskipun menghadapi tantangan ini, buaya Amerika di Turkey Point tampaknya masih lebih baik dibandingkan buaya yang hidup di tempat lain di alam, yang terus berjuang melawan perburuan, polusi, dan hilangnya habitat.
“Para betina datang untuk bersarang, jantan datang mengejar betina, kemudian keturunan yang lahir di sini akan membesarkan diri di sini. Kami memiliki area bersarang yang terisolasi sempurna yang menghilang di area yang lebih alami,” kata Lloret.
(rns/asj)