Kamis, Oktober 3


Denpasar

Kuasa hukum selebgram Sarnanitha, Donny Tri Istiqomah membantah keras tempat spa esek-esek di Bali adalah milik kliennya. Flame Spa itu milik WN Australia!

Beberapa waktu lalu, ada sebuah tempat spa digerebek polisi Bali. Flame Spa, begitu nama tempat spa itu, diduga menawarkan jasa prostitusi berkedok pijat.

Sang kuasa hukum, Donny mengungkapkan, Flame Spa merupakan milik suami Ni Ketut Sri Astari Sarnanitha alias Nitha yang merupakan warga negara asing (WNA) Australia bernama Ricky Norman Olarenshaw.


Ia menuding bisnis tempat spa sensual itu dijalankan oleh Ricky bersama tiga kawannya asal Australia.

“Tidak benar bahwa Flame Spa adalah milik Nitha. Flame Spa tersebut adalah milik suami Nitha bernama Ricky Norman Olarenshaw, bersama ketiga kawannya bernama Adam John Dalby, Darren J Olarenshaw, dan Gregory Campbell Hinclihfe,” kata Donny, Selasa (1/10/2024).

Menurut Donny, banyak orang asing yang memiliki bisnis ilegal di Bali. Berbagai bisnis tersebut, dia berujar, tidak memenuhi ketentuan modal minimal untuk penanaman modal asing (PMA) di Indonesia sebesar Rp 10 miliar sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Walhasil, dia melanjutkan, banyak investor asing di Bali yang menyiasati perusahaannya dengan mengatasnamakan warga negara Indonesia (WNI). Menurutnya, hal yang sama dilakukan suami Nitha, Ricky, terkait pengelolaan Flame Spa.

“Dalam beberapa kasus (termasuk Flame Spa), cara yang paling mudah dan dianggap paling aman agar bisnis mereka (orang asing) tetap di bawah kontrol mereka adalah dengan menikahi perempuan-perempuan Bali, lalu usahanya diatasnamakan istrinya,” imbuh Donny.

Donny menjelaskan saham Flame Spa yang berdiri sejak 2019 berada di bawah PT Mimpi Surga Bali. Ia menyebut Ricky mengangkat istrinya, Nitha, sebagai komisaris di perusahaan tersebut. Dalam operasionalnya, selebgram itu diberi 20 persen keuntungan dari pengelolaan Flame Spa.

“Itu (keuntungan 20 persen) sebenarnya bukan bayaran, karena Ricky tidak memberikan nafkah kepada anak istrinya lagi karena dirasa keuntungan itu dianggap sebagai nafkah suami,” imbuh Donny.

Pada 2023, Donny melanjutkan, Ricky dan ketiga kawannya menambahkan layanan pijat sensual atau pijat body to body pada Flame Spa. Ia mengeklaim Nitha sempat menolak keinginan suaminya itu dengan alasan melanggar hukum di Indonesia.

“Namun Ricky mengancam akan menceraikannya dan membawa anaknya ke Australia,” ujar Donny.

Donny membeberkan hubungan Nitha dan Ricky nyaris retak dan terancam bercerai pada Agustus 2024. Musababnya, Ricky ketahuan selingkuh. Perselisihan pasangan suami istri (pasutri) itu membuat dua pemodal Flame Spa lainnya khawatir akan keberlanjutan bisnis pijat tersebut.

“Akhirnya mereka mulai memaksa dan mengancam Nitha untuk segera menyerahkan deviden yang belum dibayarkan, jika Nitha tidak segera menyerahkan deviden tersebut mereka melalui jaringannya di kepolisian akan memenjarakan Nitha bersama seluruh staf Flame,” imbuh Donny.

Pada 2 September lalu, dia melanjutkan, Flame Spa digerebek oleh Ditkrimum Polda Bali. Donny menyebut penggerebekan tersebut juga diikuti oleh dua kawan Ricky, yakni Adam dan Hinchiffe.

“Selama penggerebekan Hinchy membentak-bentak semua staf untuk menyerahkan semua kunci Flame dan dibiarkan oleh petugas. Beberapa polisi lalu memaksa staf dan sekuriti untuk mematikan CCTV. Karena tidak dituruti, kamera CCTV dibelokkan ke atas oleh aparat polisi agar tidak mengarah kepada petugas,” ungkapnya.

Tiga hari kemudian, Donny melanjutkan, Hinchy mengirim pesan WhatsApp (WA) kepada Nitha dan menyebut penggerebekan itu adalah perbuatannya.

Menurut Donny, Hinchy memaksa Nitha untuk menyerahkan semua saham Flame Spa kepada orang yang akan ditunjukkannya. Ia menyebut kliennya juga diancam akan dipenjara.

“Kami mohon perlindungan dan keadilan kepada klien kami, karena klien kami adalah korban dari eksploitasi warga negara asing dalam bisnis illegal yang dijalankan Ricky dkk,” pungkasnya.

——

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version