Jakarta –
Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia hari ini, Kamis (5/9/2024). Ekonom kritis itu menghembuskan napas terakhirnya pada usia 64 tahun.
Faisal terkenal sebagai ekonom senior yang berani memberikan kritik pedas. Rekam jejaknya sebagai ekonom yang kritis sangat banyak terutama pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Beberapa minggu lalu, Faisal Basri masih muncul dan menyuarakan kritikannya. Tepatnya pada Agustus lalu dengan menyoroti program pemerintahan baru yakni makan bergizi gratis.
Menurut Faisal, anggaran Badan Gizi Nasional diperoleh dari K/L yang berkaitan dengan makanan seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sebab, menurutnya pemerintahan mendatang tentu sudah kesulitan menggelontorkan anggaran baru untuk membentuk lembaga tersebut.
“Emang uangnya dari mana kalau anggaran baru Rp71 triliun. Kan anggarannya nggak ada. Dari ngutang lagi?” kata Faisal dalam agenda ‘Review RAPBN 2025 Ngegas Utang!’ di Brawijaya XI, Jakarta Selatan, Rabu (21/8) lalu.
Faisal Basri Sempat ke Luar Kota
Sebelum mengembuskan napas terakhir di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Faisal diketahui masih sempat berkegiatan di luar kota. Hal ini diungkapkan oleh Adik Faisal, Ramdan Malik
Ramadan bercerita kegiatan Faisal Basri sebelum jatuh sakit sempat menghadiri undangan para petani di Dairi, Sumatera Utara pada Rabu pekan lalu.
“Abang itu diundang sama petani Dairi dari Sumatera Utara, terakhir kegiatannya itu, Rabu pekan lalu. Terus cerita abang sendiri ketika saya besuk hari Senin itu, naik mobil tidak ber-AC, jadi buka jendela selama 6 jam perjalanan Medan-Dairi itu. Terus saya tanya, makan duren. Ada festival duren, Dan. Banyak makannya kan,” katanya di rumah duka di Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2024).
Sepulang dari acara tersebut kondisi kesehatan Faisal menurun, namun awalnya ia enggan berobat ke dokter. Kondisi Faisal pun terus menurun hingga akhirnya harus dirujuk ke rumah sakit.
“Terus dia hari Senin keringat dingin, mukanya agak lain. Lalu dirayulah sama Nabila, putri satu-satunya yang di tengah, anaknya 3. Nabila bilang, ayo ayah ke dokter, baru mau ke dokter. Kita bawa ke rumah sakit Mayapada, Kuningan. Lalu ada dokter jantung deteksi ada kemungkinan jantung. Jadi mau dikateter,” ungkapnya.
Dirawat dan Masuk ICU
Saat di rumah sakit, Faisal Basri pun juga harus masuk ICU karena kondisi gula darah dan ginjal Faisal Basri belum stabil. Faisal Basri disebut sempat membaik pada Rabu malam, namun kesehatannya turun lagi dan masuk masa kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
“Hari ini sebenarnya semalam sudah baik, udah mulai stabil, hari ini rencana kateter, setengah delapan. Saya udah siap untuk ke sana. Tapi ternyata subuh tadi sudah tidak ada. Sempat sekitar 2 jam masa emergency-nya. Sempat kateter, dipasang ring satu tapi tidak menyelamatkan,” terangnya.
Faisal Basri Mengidap Sakit Jantung dan Diabetes
Ekonom senior Indef, Tauhid Ahmad mengatakan dirinya mendapatkan informasi berpulangnya rekannya itu ke yang maha kuasa dari putri Faisal Basri.
“Putri beliau ngontak ke kantor, dan baru memberitahukan ke saya dan beberapa teman ya, kami dapatkan informasi beliau kena serangan jantung dua hari lalu, dan sempat dirawat di rumah sakit, tapi mungkin Allah berkehendak lain,” imbuh Tauhid.
Tauhid menyebut Faisal Basri memang mengidap sakit jantung dan diabetes. Oleh karena itu, dia rutin membawa obat-obatan ke kantor.
“Memang beliau sudah punya masalah dengan jantungnya dan juga diabetes. Jadi walaupun ke kantor tak lupa untuk bawa obat dan sebagainya dan menjaga betul untuk makanan,” imbuhnya.
(ada/hns)