Minggu, Oktober 6

Jakarta

Populasi dunia semakin menua. Jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi 1,6 miliar secara global pada 2050, menurut laporan PBB yang diterbitkan tahun lalu.

Di Jepang, perubahan ini mengancam salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia karena persentase penduduk lanjut usia meningkat dan semakin sedikit pasangan yang memutuskan memiliki anak.

Pada awal Juni, negara tersebut mengatakan jumlah bayi yang lahir turun selama delapan tahun berturut-turut, mencapai rekor terendah sebanyak 727.277 kelahiran pada 2023 sejak Jepang mulai mengumpulkan data lebih dari 120 tahun yang lalu.


Beberapa bulan sebelumnya, Jepang menyatakan satu dari 10 orang di Jepang saat ini berusia 80 tahun ke atas. Tahun lalu, hampir 30 persen penduduk Jepang berusia 65 tahun ke atas.

Pada Juni 2023, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meluncurkan paket bernilai miliaran dolar untuk mendorong keluarga agar memiliki lebih banyak anak. Jepang sedang berusaha mengatasi krisis demografi yang dapat berdampak pada pendanaan pensiun dan layanan kesehatan seiring menyusutnya angkatan kerja dan melonjaknya permintaan dari populasi lansia.

Pertumbuhan populasi lansia juga mengubah pasar produk konsumen. Permintaan popok dewasa di Jepang meningkat, sementara kebutuhan popok bayi menurun.

Nilai pasar global untuk popok dewasa dipatok sebesar USD 12,8 miliar pada 2023, menurut penyedia riset pasar Euromonitor International. Diperkirakan akan mencapai hampir USD 15,5 miliar pada 2026. Di Jepang, pasar popok dewasa mencapai USD 1,7 miliar pada 2023, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi USD 1,9 miliar pada tahun 2026, atau mencakup lebih dari 12 persen total global.

Salah satu contoh perusahaan yang melakukan penyesuaian terhadap perubahan ini adalah produsen Jepang Oji Holdings, yang pada bulan Maret mengumumkan akan berhenti memproduksi popok bayi untuk pasar Jepang pada akhir tahun, dan fokus pada produk inkontinensia untuk orang dewasa.

“Perusahaan akan terus menjalankan bisnis popok bayi di luar negeri,” katanya.

NEXT: Popok Bayi Lebih Laku di Malaysia-Indonesia

Membagikan
Exit mobile version