Jumat, Maret 21


Jakarta

KPK membuka peluang memanggil mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) sebagai saksi kasus dugaan korupsi penempatan dana iklan oleh Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB). KPK mengatakan kemungkinan pemanggilan kepada RK dilakukan setelah Lebaran.

“Bisa jadi setelah Lebaran,” ujar Plh Direktur Penyidikan KPK Budi Sukmo Wibowo di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2025).

Budi menjelaskan selama satu minggu ke depan penyidik akan memeriksa internal Bank BJB lebih dulu. Barulah kemudian pihaknya akan memanggil RK.

“Untuk Pak RK tentunya akan kita jadwalkan sesegera mungkin setelah saksi-saksi dari internal BJB, maupun pihak-pihak vendor yang memenangkan pengadaan tersebut kita selesai lakukan pemeriksaan,” sebutnya.

KPK sebelumnya mengatakan rumah Ridwan Kamil menjadi lokasi pertama yang digeledah terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB. KPK mengungkapkan alasan kenapa rumah RK menjadi lokasi pertama yang digeledah.

“Kami KPK dalam melaksanakan upaya paksa penggeledahan tentunya ada petunjuk-petunjuk sebelumnya yang telah kita dapatkan. Sehingga, kami melakukan penggeledahan terhadap beberapa tempat,” kata Plh Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo Wibowo dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (13/3).

Budi menjelaskan, rumah RK merupakan prioritas utama penyidik untuk mencari petunjuk dalam perkara yang tengah diusut. Budi adalah Kasatgas yang menangani perkara ini di KPK.

“Satu keputusan saya selaku Kasatgas yang menangani perkara tersebut. Siapa yang prioritas pertama saya geledah adalah memang rumahnya saudara RK,” kata dia.

“Karena mungkin itu adalah hal yang terpenting yang akan kami lakukan pertama kali,” tambahnya.

KPK sendiri telah mengumumkan lima orang tersangka dalam kasus itu. KPK menduga ada perbuatan melawan hukum dalam pengadaan penempatan iklan ke sejumlah media massa yang mengakibatkan negara merugi hingga Rp 222 miliar.

Berikut 5 orang yang ditetapkan tersangka dalam perkara ini:

1. Yuddy Renaldi (YR), Dirut Bank BJB
2. Widi Hartoto (WH), Pimpinan Divisi Corsec
3. Ikin Asikin Dulmanan (ID), Pengendali Agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri
4. Suhendrik (S), pengendali PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE) dan PT BSC Advertising
5. Sophan Jaya Kusuma (SJK), pengendali Agensi Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB) dan PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB)

Simak Video ‘Korupsi BJB: Anggaran Rp 409 Miliar, Realisasi Rp 100 Miliar’:

(ial/idn)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Membagikan
Exit mobile version