Minggu, Desember 22


Jakarta

Bagi yang belum tahu, memilah sampah bisa menjadi proses yang panjang di Jepang. Negara ini memiliki salah satu peraturan pembuangan sampah paling ketat di dunia.

Dan di Kota Fukushima, keadaan akan menjadi lebih sulit. Karena, mulai bulan Maret, pemerintah kota akan memeriksa kantong-kantong sampah yang melanggar peraturan.

Di dalamnya seperti sampah yang belum disortir dengan benar, yang melebihi batas ukuran dan dalam beberapa kasus akan mengidentifikasi pemiliknya secara terbuka.


Peraturan baru yang disahkan dalam rapat kota pada hari Selasa (17/12) ini, muncul di tengah upaya Jepang untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah.

Meskipun banyak kota di Jepang yang membuka kantong sampah untuk memeriksanya, dan beberapa di antaranya mengizinkan pengungkapan bisnis yang melanggar, Fukushima diyakini sebagai kota pertama yang berencana untuk mengungkapkan nama-nama individu dan bisnis.

Dalam sebuah pernyataan, Divisi Promosi Pengurangan Limbah Fukushima mengatakan bahwa limbah yang tidak dibuang dengan benar sebelumnya telah menyebabkan sampah berserakan dan berkembang biaknya burung gagak.

“Pembuangan sampah yang tidak benar menjadi perhatian utama karena merusak lingkungan hidup penduduk setempat. Sampah yang tidak dipilah dengan benar juga membuat lebih banyak tempat pembuangan sampah yang membebani generasi mendatang,” kata departemen tersebut.

“Oleh karena itu, kami menganggap pemilahan sampah sebagai hal yang sangat penting,” imbuh mereka.

Tahun lalu, Fukushima melaporkan lebih dari 9.000 kasus sampah yang tidak sesuai.

Saat ini, alih-alih mengumpulkan sampah yang tidak sesuai dengan peraturan pembuangan, para pekerja biasanya menempelkan stiker pada kantong sampah yang menginformasikan pelanggaran tersebut kepada warga.

Warga kemudian harus membawanya kembali ke dalam rumah, menyortirnya kembali, dan berharap mereka melakukannya dengan benar pada saat petugas pengumpul sampah datang.

Di bawah peraturan baru Fukushima, jika sampah tetap tidak disortir selama seminggu, para pekerja kota dapat memeriksanya dan mencoba mengidentifikasi para pelanggar melalui benda-benda seperti surat.

Para pelanggar akan diberi peringatan lisan, diikuti dengan peringatan tertulis, sebelum upaya terakhir yakni nama mereka akan dipublikasikan di situs web pemerintah.

Di tengah kekhawatiran akan privasi, pihak berwenang Fukushima mengatakan bahwa pemeriksaan sampah akan dilakukan secara tertutup.

Setiap kota di Jepang memiliki panduan masing-masing tentang cara membuang sampah. Di Fukushima, kantong sampah harus diletakkan di tempat pengumpulan sampah setiap pagi pukul 08.30, tidak boleh ditinggalkan di malam sebelumnya.

Jenis sampah yang berbeda dipisahkan menjadi sampah yang mudah terbakar, tidak mudah terbakar, dan sampah yang dapat didaur ulang, lalu dikumpulkan menurut jadwal yang berbeda.

Untuk barang-barang yang melebihi ukuran yang ditentukan, seperti peralatan rumah tangga dan perabotan, penduduk harus membuat janji untuk mengumpulkannya secara terpisah.

Wali Kota Fukushima, Hiroshi Kohata, mengatakan bahwa peraturan baru ini dimaksudkan untuk mendorong pengurangan limbah dan metode pembuangan yang tepat.

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version