Kamis, Mei 16


Jakarta

Kopi tanpa kafein atau kopi decaf kerap menjadi pilihan bagi orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi kopi. Namun beberapa orang dari kelompok kesehatan menyebut kopi tanpa kafein bisa memicu kanker.

Diberitakan CNN, beberapa ahli kesehatan mengajukan petisi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk melarang bahan kimia yang terlibat dalam proses dekafeinasi karena disebut bisa memicu kanker.

Bahan kimia tersebut adalah metilen klorida, bahan karsinogenik cairan tidak berwarna yang digunakan dalam proses industri tertentu, termasuk pengupasan cat, produksi farmasi, produksi penghilang cat, serta pembersihan dan penghilangan lemak logam.


“Selain bersifat karsinogenik, metilen klorida dapat menyebabkan bahaya kesehatan lainnya, seperti toksisitas hati dan paparan yang lebih tinggi terhadap efek neurologis, dan dalam beberapa kasus kematian,” kata Dr Maria Doa, direktur senior kebijakan kimia untuk Dana Pertahanan Lingkungan dikutip dari CNN, Minggu (14/4/2024).

Toksisitas bahan kimia tersebut menyebabkan EPA melarang penjualannya sebagai pengupas cat pada tahun 2019, pada tahun 2023 badan tersebut mengusulkan larangan penjualannya untuk keperluan konsumen lainnya dan banyak keperluan industri dan komersial.

Dalam tanggapannya, National Coffee Association (NCA) menyatakan bahwa kadar metilen klorida pada merek-merek kopi decaf sangat rendah. FDA telah menetapkan 10 bagian per juta sebagai batas aman; NCA mencatat bahwa kadar metilen klorida dalam sampel yang diuji berkisar antara 10 hingga 99,5 persen atau lebih di bawah ambang batas FDA.

Simak Video “Anjuran Kopi dan Teh Tak Dikonsumsi saat Sahur
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Membagikan
Exit mobile version