Jumat, Oktober 11


Jakarta

Budaya Jawa zaman sekarang makin digandrungi. Tak hanya oleh orang Jawa, tapi juga oleh suku lain. Konten apa yang paling digemari masyarakat?

Berdasarkan data dari Channel Jowo, sebuah platform yang konsisten menampilkan budaya Jawa sebagai konten utamanya. Ada fenomena yang cukup mengejutkan.

Masyarakat zaman sekarang ternyata banyak yang menggemari konten wayang orang, jika dibandingkan dengan lagu-lagu campursari. Padahal, lagu-lagu berbahasa Jawa cukup populer di kalangan masyarakat.


“Yang mengejutkan, wayang orang menjadi tontonan terfavorit dengan rating share tertinggi, sedangkan campursari berada di peringkat kelima terfavorit. Ini menunjukkan budaya jawa masih memiliki penggemar, hanya perlu beradaptasi dan dikemas kekinian,” kata Groto Triatno, CEO Channel Jowo, Kamis (10/10/2024).

Yang cukup menggembirakan juga, program-program lain seperti sinden, wayang orang, wayang kulit, sastra Jawa, tembang Jawa, juga menjadi tayangan popular yang kian digemari oleh masyarakat.

Itu tandanya, konten budaya lokal bahasa Jawa masih mendapat tempat di hati masyarakat. Sesuatu yang patut disyukuri di tengah gempuran modernisasi yang kian menggerus generasi muda.

Groto menambahkan kebudayaan Jawa memang harus dikembangkan dan disebarluaskan agar masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka semakin mencintai budaya sehingga tradisi nenek moyang akan tetap lestari.

“Kami beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan platform OTT menjadi ‘jalan ninja’ kami untuk menjangkau lebih banyak khalayak, serta merangkul generasi muda,” dia menambahkan.

Untuk tujuan itu, kerja sama dengan DensTV pun dilakukan untuk menghadirkan konten budaya Jawa di platform Over-The-Top (OTT).

Salah satu inovasi lain yang dilakukan Channel Jowo untuk memikat penonton muda dan masyarakat yang tidak berbahasa Jawa adalah dengan menghadirkan subtitle atau sulih teks.

“Kami ingin terus memasyarakatkan budaya Jawa, memperluas jangkauan, sembari menghadirkan kesenian jawa dalam keseharian,” kata dia.

(wsw/fem)

Membagikan
Exit mobile version