Kamis, Oktober 24


Jakarta

Minum kopi kerap dikaitkan dengan meningkatkan fungsi otak. Namun, penelitian terbaru ini menunjukkan minum kopi juga dapat memperlambat penuaan dini pada kulit wajah.

Manfaat minum kopi telah diakui banyak orang karena kandungan kafeinnya yang dapat mengusir rasa kantuk, meningkatkan fungsi otak, hingga menstimulasi sistem saraf pusat.

Selain kafein, kopi juga mengandung antioksidan dan beragam nutrisi dan vitamin lainnya. Seperti vitamin B2, B5, B1, folat, kalsium, magnesium, dan fosfor yang dapat mencegah berbagai penyakit serius.


Tidak hanya manfaat yang tersebut di atas, baru-baru ini sebuah penelitian juga membuktikan manfaat kopi untuk memperlambat tanda-tanda penuaan wajah.

Melansir Very Well Health (10/09/2024), penelitian dalam Journal of Cosmetics Dermatology membandingkan empat minuman yang dikonsumsi oleh lebih dari 16.000 orang Eropa yakni, kopi, teh, alkohol, dan minuman manis. Diantara keempatnya, kopi adalah salah satu minuman yang menunjukkan hasil signifikan untuk pencegahan penuaan dini kulit wajah.

Para peneliti mengungkap bahwa sifat antioksidan kopi dapat melawan stres oksidatif dan peradangan. Kandungan polifenol di dalam biji kopi yang dipanggang juga dapat meningkatkan elastisitas dan hidrasi kulit, sehingga menunda munculnya kerutan halus dan tanda-tanda penuaan lainnya.

Konsumsi kopi dari biji yang dipanggang ringan (light roast) disebut dapat membantu mencegah penuaan dini. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kateryna Bibro

Namun, tidak semua jenis kopi menunjukkan hasil positif ini. Tyler Long, DO, seorang dermatologist di Skin and laser Center New Jersey menyebut jika kopi yang dipanggang ringan (light roast) dengan kopi yang dipanggang atau disangrai dark roast menunjukkan efek berbeda karena polifenol sensitif terhadap panas.

Kopi yang dipanggang lebih ringan (light roast) merupakan kopi yang dipanggang dalam suhu sekitar 180-205 derajat celcius. Menghasilkan karakteristik rasa lembut dengan kilau minyak yang tipis pada permukaan biji kopi.

Sedangkan kopi yang dipanggang gelap (dark roast) biasanya dipanggang pada suhu di atas 225 derajat celcius. Menghasilkan kopi yang terlihat sangat mengkilap karena minyak kopi yang dikandungnya keluar cukup banyak akibat proses sangrai yang lama.

Tyler Long, DO pun mengungkap jika kopi yang dipanggang ringan justru lebih bermanfaat dalam hal pencegahan penuaan daripada yang dipanggang gelap. Sebab, paparan suhu tinggi yang lebih lama selama proses panggangan tersebut dapat merusak polifenol. Padahal, polifenol ini yang memberikan efek anti-penuaan pada kulit.

Tyler Long juga menunjukkan contoh jenis kopi yang ia lebih sukai, pilihannya antara espresso dengan coffee drip atau kopi tetes yang diseduh manual dengan cara membiarkan air kopi menetes perlahan dari alat yang digunakan.

Ahli Taylor lebih memilih konsumsi espresso daripana drip coffe. Foto: Getty Images/iStockphoto

Ia secara pribadi lebih memilih espresso daripada drip. Karena menurutnya, espresso lebih pekat atau lebih terkonsentrasi dengan proses pemanggangan biji kopi ringan, sehingga kandungan polifenolnya lebih bermanfaat.

Moderasi dan konsistensi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari minuman kopi ini.

Hannah Kopelman juga mengungkap takaran kopi yang disarankan untuk mendapat manfaat anti-penuaan. Menurutnya, dua hingga tiga cangkir kopi berukuran 5 ons (28,413 ml ) sudah cukup mendatangkan manfaat anti penuaan sepenuhnya.

Meskipun mendatangkan manfaat untuk mencegah penuaan kulit, tetapi Long memperingati untuk tidak mengonsumsi kopi berlebihan. Menurut Long, minum kopi berlebihan bisa menyebabkan mulut kering, gangguan tidur, dan gejala tidak menyenangkan lainnya.

Lebih baik minum kopi secukupnya tetapi lakukan secara konsisten setiap hari karena antioksidan dan senyawa anti peradangan lainnya dapat terakumulasi dalam tubuh.

Penambahan krim dan gula ke dalam kopi juga tidak disarankan jika ingin memaksimalkan manfaat anti-penuaannya. Sebab, gula dapat menyebabkan glikasi, yaitu efek gula yang menempel pada kolagen dan jenis material struktural lainnya di kulit. Menurut Long, gula juga dapat meningkatkan stres oksidatif di jaringan.

Jika ingin menambahkan susu ke kopi, Long menyarankan untuk menggunakan susu murni daripada susu skim. Sebab, susu skim memiliki indeks glikemik tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

(aqr/odi)

Membagikan
Exit mobile version