![](https://i0.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2023/08/09/subaru-buka-dealer-berstandar-global-di-jakarta-8_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Konsumen pengguna mobil lama Subaru rupanya kerap datang ke dealer resmi. Ya, Subaru memang melayani konsumen lama yang melakukan servis mobilnya. Sekalipun tak ada garansi, konsumen lama Subaru tetap balik ke dealer resmi guna melakukan perawatan mobilnya.
“Konsumen lama Subaru yang balik ke dealer resmi kita itu cukup tinggi mencapai 80 persen, jadi untuk mobil yang nggak ada garansi mereka balik lagi ke dealer,” ujar Chief Executive Officer, Subaru Indonesia, Arie Christopher.
Lelaki yang kerap disapa Arie ini menjelaskan banyak konsumen lama Subaru yang balik ke dealer resmi, karena banyak yang tidak percaya kepada bengkel pinggir jalan.
“Kenapa mereka balik kembali ke dealer resmi? Karena profile dan karakter Subaru, mereka kurang percaya dengan bengkel biasa,” ucap Arie.
Subaru X-Mode Xperience Foto: Subaru
|
“Jadi meskipun Subaru model lama, mereka akan membawa mobil mereka ke bengkel resmi kembali, dan kalau menurut saya ini agak terbalik dibandingkan dengan brand mainstream otomotif. Konsumen brand mainstream biasanya mereka hanya datang ke bengkel resmi, kalau ada garansi, setelah garansi habis mereka ke bengkel non-autorized,” Arie menambahkan.
Datangnya konsumen lama Subaru bukan tanpa alasan, karena konsumen lama Subaru yang datang kembali banyak yang memilih jasa untuk perbaikan umum.
“Kalau bengkel kita kebanyakan general repair. Kalau nggak percaya coba lihat aja ke bengkel kita, pasti ada aja mobil Subaru lama seperti XV dan lain-lain yang lagi turun mesin. Artinya kita mengeluarkan uang sekian, tapi mobil itu bisa jalan hingga 10-12 tahun lagi. Bahkan mereka memilih turun mesin bukan karena ada permasalahan, tapi mereka ingin turun mesin saja karena sudah terlalu lama menggunakannya,” tutup Arie.
(lth/dry)