Senin, Juli 1

Jakarta

Nilai tukar dolar AS ke rupiah terus melambung. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran pada konsumen di Tanah Air akan kenaikan harga handphone (HP).

Hal tersebut tergambar dari hasil riset Reasense, divisi riset dari SEQARA Communications. Mereka mendapati 78,6% responden mengaku khawatir dengan kenaikan harga smartphone saat ini.

“Harga smartphone kemungkinan akan naik dalam beberapa bulan ke depan terutama yang menggunakan skema impor. Ini seiring dengan kenaikan biaya komponen dan logistik,” kata Aryo Meidianto, Analis Pasar Smartphone & Senior Consultant di Seqara Communications.


Pun diliputi kekhawatiran, tak mengikis keinginan konsumen di Indonesia untuk memiliki HP baru dalam enam bulan ke depan. Mayoritas responden atau sebesar 44% tetap berencana membeli HP baru.

Sebanyak 30% memilih tetap menggunakan perangkat lamanya. Sisanya 26% tidak berencana membeli baru.

Hasil survei rencana ganti HP dengan kenaikan dolar. Foto: Reasense

Dengan masih tinggi konsumen yang berniat beli HP baru artinya ada peluang untuk vendor untuk mengumpulkan pundi-pundi dan meningkatkan pangsa pasarnya. Pun begitu mereka musti menyiapkan jurus yang bisa merebut hati.

“Konsumen saat ini akan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang mereka untuk membeli sebuah perangkat smartphone,” kata Aryo.

Dia menyarankan brand menyodorkan produk yang lebih kompetitif dalam harga dan fitur. Selain itu perlu dilakukan penguatan brand image melalui media sebagai sumber informasi yang meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat, bukan terbatas melalui Key Opinion Leader (KOL) semata yang belakangan justru gencar dilakukan oleh sebagian besar brand smartphone.

“Kesimpulannya, dalam menyikapi keadaan ini vendor smartphone perlu lebih kreatif dalam memasarkan produknya. Tidak hanya berhenti pada peluncuran produk yang terkesan jor-joran namun harus tetap menawarkan promosi dan diskon yang menarik minat konsumen. Selain itu, vendor smartphone harus menyasar segmen pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan berbagai saluran komunikasi, termasuk media,” pungkas Aryo.

(afr/afr)

Membagikan
Exit mobile version