Selasa, Januari 7


Jakarta

Pasangan suami istri (pasutri) terluka setelah dirampok dan diserang komplotan perampok saat terjebak macet di Tol akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat ini kondisi keduanya sudah membaik.

“Sudah diobati, sudah bisa bekerja normal,” kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Lukman saat dihubungi, Minggu (5/1/2025).

Terungkap 2 mobil menjadi korban perampok bersenjata tajam saat macet di Tol akses Tanjung Priok pada Jumat (3/1) sore. Korban pertama yakni pasutri yang diserang hingga jarinya terluka.


Masih di waktu dan lokasi yang sama, kelompok tersebut juga merampok mobil lain. Saat itu salah seorang pelaku meminta sejumlah uang kepada serang pengendara mobil lalu membacok punggung korban hingga terluka.

Polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap satu pelaku bernama M Ali Sanda. Ali Sanda sendiri merupakan pelaku utama yang mengacungkan senjata tajam. Sementara itu, 5 terduga pelaku lainnya ialah Aji, Anggi, Tedi, Amat alias Acong, dan Cipuy masih diburu.

“Sementara belum dapat (pelaku) lainnya, masih diburu,” tuturnya.

Modus Perampokan

Polisi mengungkap komplotan perampok yang beraksi di Tol akses Tanjung Priok, Jakarta Utara, saat macet. Sebelum melakukan aksinya, para komplotan ini berkumpul di satu titik terlebih dahulu di sekitar lokasi.

“Untuk daerah target operasi para pelaku ini merupakan di sekitaran Tol Plumpang. Jadi sebelum peristiwa terjadi, para pelaku terlebih dahulu berkumpul di area sekitaran TKP,” kata Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara AKP Fauzan Yonnandi kepada wartawan, Sabtu (4/1).

Mereka berkumpul untuk menunggu momen jalanan dalam kondisi macet. Para pelaku lalu beraksi dan menyasar mobil dengan kaca yang terbuka.

“Setelah itu baru mereka melihat kondisi jalanan, dalam keadaan padat, mereka langsung melakukan aksinya sehingga ini (jalanan macet) dijadikan momentum untuk para pelaku untuk melakukan penyisiran dengan sasaran mobil-mobil yang kacanya terbuka,” imbuhnya.

Para pelaku juga mempersenjatai diri dengan senjata tajam jenis celurit saat melakukan aksinya. Senjata itu untuk mengancam korban agar mau menyerahkan barangnya.

“Lalu mereka mendatangi mobil itu dan melakukan pengancaman kemudian merampas barang-barang milik korban,” tuturnya.

(rdp/rdp)

Membagikan
Exit mobile version