Rabu, April 2

Jakarta

OpenAI, pembuat ChatGPT, diperkirakan akan terus mengalami kondisi keuangan yang negatif hingga 2029, sekalipun pada tahun 2025 ini pemasukannya akan melesat tiga kali lipat.

Dilansir Reuters, Sabtu (28/3/2025), seorang sumber yang dikutip Bloomberg menyebut OpenAI memperkirakan perputaran uang mereka tidak akan berubah menjadi positif hingga 2029.

Pasalnya, startup AI asal San Francisco itu harus membiayai sejumlah hal yang sangat mahal, misalnya chip GPU untuk pengolah AI, data center, serta menggaji para ahli AI untuk terus mengembangkan kemampuan GPT.


Pada tahun 2029 mendatang, pemasukan OpenAI diharapkan sudah melewati USD 125 miliar, yang mayoritasnya berasal dari biaya berlangganan software AI. Mereka juga memprediksi kalau pada tahun 2025 ini pemasukannya akan meningkat tiga kali lipat menjadi USD 12,7 miliar.

Pada September 2024 lalu, OpenAI memperkirakan pemasukannya akan melewat USD 11,6 miliar pada 2025. Sementara pada 2024 pemasukannya baru mencapai USD 3,7 miliar.

Pertumbuhan OpenAI sejak mereka merilis ChatGPT memang sangat pesat. Hanya dalam waktu dua tahun setelah chatbot tersebut dirilis, mereka sudah punya sejumlah tingkat layanan berlangganan, baik untuk perorangan ataupun perusahaan.

Lalu pada Februari 2025 lalu, jumlah perusahaan yang berlangganan chatbot ChatGPT itu sudah melewati 2 juta perusahaan, dua kali lebih banyak dibanding jumlah pelanggannya pada September 2024.

OpenAI baru-baru ini merilis kemampuan pembuatan gambar untuk ChatGPT, yang menggunakan model AI GPT-4o. Sejak diluncurkan, pengguna langsung membanjiri media sosial dengan berbagai foto populer yang dibuat ulang dengan desain ala Studio Ghibli.

(asj/fay)

Membagikan
Exit mobile version