Senin, Februari 3

Jakarta

Intel sempat mencatatkan kerugian sangat besar, mencapai USD 16,6 miliar pada Q3 2024, namun kini kondisi keuangannya sedikit membaik.

Kerugian pada Q3 2024 yang mencapai USD 16,6 miliar itu adalah salah satu kerugian terbesar Intel dalam sejarah, 10 kali lebih besar dibanding kerugian mereka pada kuartal sebelumnya.

Namun pada Q4 2024 kondisinya sedikit membaik, dengan kerugian yang hanya USD 126 juta dengan pemasukan sebesar USD 14,3 miliar. Para eksekutif Intel kini tengah berupaya merampingkan perusahaan agar Intel bisa diselamatkan.


Dari kerugian tersebut, salah satu yang paling besar adalah bisnis foundry mereka, yang kerugiannya mencapai USD 13,4 miliar selama tahun 2024, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (31/1/2025).

Bisnis foundry ini pun nasibnya menjadi tak jelas, karena dalam earning call Intel, co-CEO Michelle Johnston Holthaus tak mengkonfirmasi apakah mereka akan mempertahankan bisnis foundry itu atau akan melepasnya.

“Intel Foundry perlu berupaya untuk mendapatkan bisnis saya setiap hari, sama seperti saya perlu mendapatkan bisnis dari para konsumen Intel,” kata Holthaus.

Namun co-CEO Intel yang lain, David Zinsner mengungkap kalau membangun bisnis foundry yang kompetitif tetap menjadi tujuan besar mereka.

Bisnis foundry Intel ini belakangan memang membaik, dengan kerugian yang turun menjadi USD 2,3 miliar pada Q4 2024. Peningkatan finansialnya ini diharapkan akan terjadi mulai tahun depan, saat mereka sudah bisa menggenjot produksi chip extreme ultraviolet lithography (EUV)-nya, dan diharapkan bisa mencapai titik impas pada akhir 2027.

Ditambah lagi, Intel adalah salah satu penerima subsidi terbesar dari pemerintah Amerika lewat CHIPS Act, yaitu mencapai USD 7,68 miliar, dan sejauh ini sudah menerima USD 2,2 miliar.

Holthaus juga mengakui kalau Intel tertinggal di ranah chip AI, dan performanya di data center AI tak terlalu bagus.

“Kami belum ikut berpartisipasi dalam pasar data center AI berbasis cloud secara signifikan,” jelas Holthaus.

Untuk mempercepat pengembangannya, Intel membatalkan chip AI mereka yang bernama Falcon Shores namun tetap menyimpannya sebagai chip yang diuji secara internal.

Holthaus mengungkap rencananya untuk menyederhanakan roadmap mereka dan memfokuskan sumber dayanya. Alih-alih membuat chip AI, Intel malah berencana membuat Jaguar Shores, yang merupakan sebuah solusi pada level sistem. Ia pun menjanjikan solusi ini akan lebih murah ketimbang yang ditawarkan oleh Nvidia.

(asj/fay)

Membagikan
Exit mobile version