Jumat, November 15


Jakarta

Bagian depan BYD Seal terlihat rusak usai terlibat kecelakaan dengan VW Scirocco di BSD. Kapnya terangkat dan lampu kiri depan pecah.

BYD Seal, VW Scirocco, dan Toyota Camry terlibat kecelakaan di Tol Jakarta arah BSD. Kecelakaan beruntun itu dipicu dari VW Scirocco yang kehilangan kendali dan masuk ke lajur yang tengah dilintasi BYD Seal. Kecelakaan pun tak terhindarkan.

“Setiba di Km 09A, kendaraan mobil Volkswagen Scirocco hilang kendali dan memutar hingga masuk ke lajur kanan/ke lajur 3, sehingga terlibat kecelakaan dengan mobil BYD Seal,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dikutip detikNews.


Belum habis sampai di situ, usai kecelakaan, VW Scirocco itu rupanya hendak membetulkan posisinya. Di saat bersamaan, datang Camry dari belakang dan menabrak Scirocco yang tengah mundur tersebut.

“Mobil Volkswagen Scirocco melakukan gerakan mundur untuk membetulkan posisi kendaraannya dan terlibat kecelakaan dengan mobil Toyota Camry yang berjalan di lajur tengah/lajur 2,” sambung Ade Ary.

Akibat kecelakaan, ketiga kendaraan mengalami kerusakan. Dalam foto terlihat, Camry rusak di bagian depan. Kap dan grille depan ringsek, bemper sisi kiri rusak dan lampu depan kiri pecah. BYD Seal juga demikian. Kap depan terangkat, dan lampu kiri pecah. Terlihat bemper juga lecet-lecet.

Kecelakaan beruntun melibatkan mobil BYD Seal, Volkswagen Scirocco, dan Toyota Camry di Tol Serpong, Kamis (14/11/2024). Foto: (Dok. Istimewa)

Sedangkan VW Scirocco terlihat mengalami kerusakan di bagian bemper depan dan bagian belakang kiri. Bemper belakang juga terlihat nyaris terlepas.

Pentingnya Jaga Konsentrasi saat Berkendara

Adapun dari kecelakaan di atas, harus dipahami menyetir memang harus dalam konsentrasi tinggi agar tak kehilangan kendali. Menurut praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengemudi harus mempertahankan fokus, kewaspadaan dan kondisi fisik.

“Hal ini bisa didapat dari istirahat yang berkualitas sebelumnya,” ujar Sony belum lama ini.

Selanjutnya, titik rawan terjadinya kecelakaan ialah faktor oksigen yang menurun sehingga konsentrasi bisa menurun. Jika pengemudi sudah lelah perlu beristirahat ketika melakukan perjalanan.

“Istirahat berkala selama di perjalanan, asupan makanan atau minuman yang benar, menjaga emosi dan lain-lain. Sehingga oksigen di dalam darah dapat lancar dan tetap fokus,” ungkap Sony.

Selain itu, rasa kantuk juga jadi potensi besar yang menyebabkan kecelakaan.

Ada beberapa cara mengusir kantuk, seperti dijelaskan Sony. Salah satunya adalah dengan melakukan commentary driving, semacam bicara sendiri. Misalnya, pengemudi ngomong sendiri seperti menyebutkan potensi bahaya di depan, rambu-rambu, agar pengemudi tetap fokus.

Simak Video ‘Apa Saja Alasan Truk Sering Menjadi Dalang Kecelakaan di Indonesia?’:

[Gambas:Video 20detik]

Saksikan Live DetikPagi:

(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version