Senin, Januari 6


Yeonggwang

Kecelakaan pesawat Jeju Air meninggalkan kisah sedih seekor anjing yang dengan setia menunggu keluarga pemiliknya yang menjadi korban tewas insiden tersebut.

Kelompok hak asasi hewan di Korea Selatan bernama Care, berhasil menyelamatkan seekor anjing di Yeonggwang. Anjing itu diketahui milik korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air.

Care mengumumkan telah menyelamatkan seekor anjing bernama Pudding usai menerima informasi dari warga setempat pada Selasa (31/1).


Saat tiba di desa tersebut, mereka mendapati Pudding sedang ‘duduk terdiam di luar balai desa, seolah masih menunggu keluarganya’.

Setelah menghubungi keluarga yang berduka di aula pemakaman, mereka sepakat Care akan mengambil alih hak asuh Pudding untuk sementara waktu hingga menemukan wali yang cocok.

Care juga telah mengirim Pudding ke rumah sakit hewan untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang diperlukan.

“Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan kesehatan karena muntahannya mengandung makanan berbahaya seperti bawang dan tulang ayam,” demikian menurut Care, dikutip Channel News Asia (CNA).

Pudding sebelumnya menjadi sorotan karena berkeliaran sendirian di sebuah desa di Yeonggwang. Menurut media Korsel, pemilik anjing bernama Pudding itu adalah korban tewas Jeju Air yang sudah berusia 79 tahun.

Dia berada dalam pesawat bersama delapan anggota keluarga yakni istrinya yang berusia 68 tahun, anaknya 46 tahun, dan juga cucu-cucunya.

Media Korsel juga melaporkan Pudding kerap menunggu di dekat rumah dan memandangi kendaraan yang memasuki desa dengan harapan menemukan pemiliknya yang tak kunjung pulang.

Pemilik Pudding telah tewas dalam kecelakaan Jeju Air pada pekan lalu. Insiden tersebut menewaskan 179 orang dari 181 orang penumpang yang ada di dalam pesawat tersebut.

Kecelakaan Jeju Air merupakan bencana penerbangan terburuk yang pernah terjadi di Korea Selatan. Hanya ada 2 orang yang selamat dari insiden itu.

——–

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version