Minggu, Oktober 6

Jakarta

Jonathan Jacob Meijer, pria Belanda yang terkenal sebagai ‘serial sperm donor’ karena menyumbangkan sperma untuk banyak wanita di seluruh dunia, telah diangkat dalam serial dokumenter di salah satu layanan streaming.

Dalam serial dokumenter tersebut, Meijer digambarkan sebagai donor sperma paling produktif yang menipu para wanita di seluruh dunia dengan merahasiakan berapa banyak donor yang telah dia lakukan.

Tindakannya itu dianggap berbahaya karena banyak keturunannya yang tak saling kenal satu sama lain tersebar di berbagai negara. Hal ini bisa memicu hubungan inses tak disengaja pada anak-anaknya di masa depan.


Serial itu awalnya dimulai dengan sosok wanita bernama Vanessa yang sedang mencari donor sperma secara online pada 2015. Saat itu, Vanessa berusia 34 tahun dan belum menemukan pasangan yang tepat. Dia kemudian berniat beralih ke perawatan kesuburan. “Yang akan membuat saya bangkrut,” katanya, dikutip dari The Guardian.

Sebuah situs web memuat daftar puluhan orang Belanda yang bersedia menyumbang sperma secara pribadi sepertinya menjawab harapannya.

Meskipun tidak ada foto yang di-posting, Vanessa tertarik pada satu profil tertentu. Pria tersebut bernama Jonathan, dan dia terinspirasi untuk mendaftar setelah teman-temannya berjuang untuk hamil.

“Saya berpikir ‘Itu bagus – dia ingin membantu’,” kata Vanessa.

Yang terpenting, bagi Vanessa, dia terbuka untuk menjalin hubungan dengan keturunannya. Berdasarkan hukum Belanda, anak-anak yang dihasilkan dari sperma donor hanya dapat mengetahui identitas donornya ketika mereka berusia 16 tahun.

“Dia ingin terlibat dengan anak-anak, untuk mengetahui bagaimana keadaan mereka…Saya benar-benar ingin anak-anak saya memiliki hal itu,” kata Vanessa.

“Semua itu sudah hilang sekarang dan tidak akan pernah menjadi lebih baik,” ujarnya.

Tidak lama setelah putrinya lahir pada tahun 2015, perjalanan Vanessa menjadi orang tua dihebohkan oleh sebuah penemuan di Facebook. Jonathan Jacob Meijer adalah seorang donor sperma dengan banyak penerima, dan putrinya memiliki setidaknya 100 saudara tiri.

Kasus Pengadilan

Walhasil kasus ini pun dibawa ke ranah hukum. Dikutip BBC, Meijer dilarang mendonorkan spermanya di Belanda pada tahun 2017 setelah diketahui bahwa ia adalah ayah dari 102 anak, yang lahir dari sumbangan yang diberikan ke 11 klinik di seluruh negeri.

Dia terus menyumbang di negara-negara lain hingga tahun 2023, ketika seorang perempuan dan sebuah yayasan yang mendukungnya mengajukan gugatan perdata terhadap Meijer, dengan alasan bahwa Meijer meningkatkan risiko inses bagi anak-anaknya.

Dalam kesaksiannya, Meijer mengaku memiliki 550 hingga 600 anak. Namun, pengadilan mengatakan dia mungkin telah menjadi ayah hingga 1.000 anak di beberapa benua.

Hakim akhirnya melarang Meijer mendonorkan spermanya kepada orang tua baru, dan mengatakan dia akan didenda 100.000 euro atau sekitar 1,7 miliar per donasi jika dia melakukannya.

(suc/up)

Membagikan
Exit mobile version