Minggu, Juli 7


Jakarta

Seorang pria di Hong Kong membagikan kisahnya yang selamat dari maut setelah mengalami serangan jantung. Kejadian ini terjadi pada April 2022 malam, saat Mathew Gomes mengalami rasa nyeri di dadanya secara tiba-tiba.

Saat itu ia menduga jika gejala tersebut merupakan tanda dari serangan jantung. Tak berpikir lama, ia langsung bergegas ke rumah sakit Ruttonjee Hong Kong untuk mendapatkan pertolongan medis.

Pria berusia 59 tahun yang tinggal di Sai Ying Pun, Hong Kong Island itu harus menjalani prosedur angioplasty agar aliran darah di arteri jantungnya kembali normal. Gomes menyadari, peran penyakit gaya hidup seperti hipertensi dan kolesterol tinggi ternyata memengaruhi kesehatan jantungnya.


Gomes termasuk sedikit di antara orang yang beruntung bisa selamat dari serangan jantung di luar rumah sakit. Pasalnya, tingkat kelangsungan hidup pasien serangan jantung hanya di bawah 10 persen, menurut artikel tahun 2023 di jurnal Scientific Reports.

Sejak saat itu, Gomes mengubah gaya hidupnya secara signifikan Ia mulai memerhatikan pola makan, melakukan olahraga teratur, mengelola tingkat stres dan kesejahteraan emosionalnya dengan lebih baik.

Setahun kemudian, penyumbatan di arterinya telah membaik, lemak tubuhnya berkurang dari 28 persen menjadi 13 persen (sekarang menjadi 10 persen) dan berat badannya turun dari 75kg (165 pon) menjadi 62kg.

Sudah Jalani Hidup Sehat Masih Kena Serangan Jantung

Sebelumnya. di usia pertengahan 30-an, Gomes sempat mengikuti pola makan Mediterania, yakni sebagian besar mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan minyak zaitun. Ia juga aktif berolahraga seperti hiking dan bersepeda di akhir pekan, setelah ia didiagnosis mengidap tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

“Saya telah melakukan segalanya dengan benar dalam hal pengobatan, diet, dan kebugaran,” kata Gomes dikutip dari SCMP.

Gomes pun penasaran, mengapa gaya hidup sehatnya masih tak menghindarkannya dari serangan jantung. Lalu, dokter yang menanganinya mengatakan, tanpa upaya-upaya tersebut, mungkin Gomes tak akan selamat dari serangan jantungnya.

“Itu membuat saya memahami pentingnya perubahan gaya hidup. Pengobatan dan pembedahan memang dapat memberikan banyak hal, tapi sisanya terserah saya,” kata Gomes.

“Saya menyadari bahwa perubahan sejati membutuhkan perubahan perilaku, yang dilandasi oleh kepedulian dan kasih sayang pada diri sendiri,”

Mulai Rutin Melakukan Gaya Hidup Sehat

Kini, Gomes mulai terbiasa untuk menjalani gaya hidup sehat demi kesehatannya. Untuk sarapan pagi hingga makan malam, dirinya mulai memilih menu-menu yang sehat, tanpa gula dan makanan olahan.

“Saya mengonsumsi campuran protein, karbohidrat, dan lemak baik yang sehat, serta fokus pada probiotik dan serat makanan untuk meningkatkan kesehatan usus,” kata Gomes.

Selain itu, ia juga mulai melakukan olahraga teratur, seperti bersepeda tiga hingga empat hari seminggu. Serta dirinya lebih fokus untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat tubuhnya lebih bugar dan terhindar dari stres.

“Saya mulai bangun pukul 5.30 pagi untuk bersepeda dan membangun stamina saya secara bertahap. Berada di alam terbuka dan menghabiskan waktu bersama teman-teman adalah bagian terbaik dari bersepeda,” kata Gomes.

“Mengelola stres menjadi dasar transformasi saya. Saya menghindari mendengar dan membaca berita negatif dan fokus pada momen bahagia serta percakapan dengan keluarga dan teman,” sambungnya.

Beruntungnya, dirinya juga mendapatkan dukungan penuh dari sang istri. Oleh karena itu, Gomes mengajak mereka yang masih belum menerapkan gaya hidup sehat, untuk segera melakukan perubahan.

“Yang penting dalam perubahan adalah beradaptasi dengan lingkungan kita, yang mencakup kehidupan perkotaan, dinamika kerja, kehidupan keluarga, norma-norma sosial, keyakinan dan emosi pribadi. Ini tentang menyelaraskan gaya hidup kita dengan apa yang benar-benar bermanfaat bagi kita sambil tetap menikmati apa yang kita sukai,” kata Gomes.

“Perjalanan menuju kesehatan yang baik dimulai dengan memprioritaskan perawatan diri dan rasa sayang pada diri sendiri dan berkembang melalui hubungan dengan alam, teman, dan keluarga,” tutupnya.

(dpy/suc)

Membagikan
Exit mobile version