Rabu, Desember 25


Jakarta

Selalu ada cerita di balik keberhasilan seseorang, seperti juga yang dilalui pebisnis dan penulis Ayu Aida. Ayu Aida sampai saat ini tetap berharap bisa membuat perubahan sosial.

Ayu Aida memegang komitmen membantu membangun semangat Palestina. Dia bersama suami yang merupakan orang Palestina, Oday Al Akhras, membuat bisnis Bilaadi.

Bisnis itu membuka peluang untuk masyarakat Indonesia ikut berkontribusi membantu Palestina. Pembelian produk tersebut hasilnya menjadi upaya membantu Palestina, baik dari segi kemanusiaan maupun pendidikan.


Selain itu, Ayu Aida juga mendirikan komunitas Pengusaha KAYA yang bertujuan untuk membimbing umat Muslim agar bangkit dari keterpurukan membantu anggotanya melunasi utang, umrah, dan meraih impian besar. Ayu Aida percaya menjadi pengusaha adalah salah satu cara terbaik untuk memperbaiki kualitas hidup sekaligus memberikan manfaat bagi sesama.

Ayu Aida mengingatkan hidup tidak hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi juga tentang seberapa banyak kita dapat memberikan manfaat kepada orang lain. “Harta yang paling berharga bukan yang kita simpan, tetapi yang kita manfaatkan untuk kebaikan sesama,” kata Ayu Aida dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).

Foto di Markaz Tahfidz Qr’an Aida Jannah di Gaza. Foto: dok. Pribadi Ayu Aida

Lewat bukunya, Ayu Aida menceritakan lika-liku kehidupan. Ada tiga buku yang ditulis Ayu Aida, Selembut Kapas Sekeras Baja, Seberkah Al Aqsa Sesuci Ka’bah, dan Seramai Pasar Seelegan Mall.

Selembut Kapas Sekeras Baja adalah karya debut Ayu Aida. Lewat buku ini, Ayu Aida menyampaikan pesan tentang bagaimana seseorang dapat memiliki kelembutan hati, tapi tetap memiliki keteguhan dalam menghadapi kehidupan.

Seberkah Al Aqsa Sesuci Ka’bah, ini merupakan kelanjutan dari buku pertama dan dijadwalkan akan segera dirilis. Melalui karya ini, Ayu Aida memperdalam eksplorasi tema spiritualitas, nilai-nilai kemanusiaan, dan refleksi diri.

Seramai Pasar Seelegan Mall, melengkapi trilogi Ayu Aida. Dengan tema yang lebih modern, buku ini mengangkat bagaimana seseorang dapat menemukan keseimbangan antara kesibukan duniawi dan keanggunan dalam hidup, seperti pasar yang ramai namun tetap teratur seperti mall yang elegan.

Tidak ada yang percuma itulah yang dipegang oleh Ayu Aida. Komitmennya membantu Palestina konsisten meski dirinya sempat menghadapi masalah hukum dan jadi tahanan kota.

Dia membangun rumah untuk keluarga suaminya di Gaza. Ini menjadi tempat tinggal keluarga suami. Rumah itu juga sempat menjadi pengungsian sebanyak 100 orang dari Gaza Tengah saat perang 7 Oktober 2023.

Ada juga Markas Tahfidz Quran Aida Jannah yang menjadi pusat pendidikan Al-Qur’an di Gaza. Ada sekitar 100 anak Palestina belajar di bawah bimbingan 10 guru profesional.

Markas ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga menjadi simbol harapan dan masa depan yang cerah bagi generasi muda Gaza. Ayu Aida memanfaatkan harta untuk membantu keluarga, orang-orang terdekat, masyarakat yang membutuhkan, dan berkontribusi dalam jihad, baik secara finansial maupun sosial.

Lewat buku-buku yang ia tulis menjadi bukti bagaimana kata-kata dapat mengubah perspektif dan menggerakkan hati. Melalui bisnis, komunitas, dan visi besarnya, Ayu Aida menunjukkan keberhasilan adalah tentang memberikan dampak positif kepada dunia, sambil tetap setia pada nilai-nilai yang ia yakini.

(pus/dar)

Membagikan
Exit mobile version