Sabtu, Oktober 5

Jakarta

Ular kobra yang berbisa dan berbahaya memang menakutkan, tapi manusia yang satu ini sama sekali tidak gentar. Seorang pawang ular terkenal pernah menghabiskan 40 hari terkunci di sebuah ruangan dengan 400 ular kobra.

Ali Khan Samsudin, pawang asal Malaysia, terkenal lantaran mampu menyelesaikan aksi berani dengan berbagai hewan dan makhluk menyeramkan, termasuk kalajengking dan ular.

Dikutip detikINET dari Unilad, Kamis (4/7/2024) tantangan paling terkenal yang dilakukannya adalah menghabiskan 12 jam sehari selama 40 hari dikurung di ruangan kecil berisi 400 ular kobra. Prestasi tersebut, yang ia selesaikan awal 1990-an, membuatnya dijuluki Raja Ular. Ia juga tak gentar mencium reptil mematikan tersebut.


Di 1997, Samsudin kembali memperoleh rekor dunia Guinness ketika dia mengurung diri di dalam kotak berisi 6.000 kalajengking selama tiga minggu.

Selama karirnya, dia tak jarang digigit binatang berbisa. Ia menderita gigitan King Cobra pertamanya ketika dia berusia 21 tahun. Total, diperkirakan ia menerima 99 gigitan sepanjang hidupnya.

Namun, satu gigitan ular pada tahun 2006 fatal baginya. Samsudin tewas setelah tangan kirinya digigit ular king kobra saat tampil di Kuala Lumpur. Putranya, Amjad Khan, mengatakan ayahnya tidak terlalu khawatir setelah gigitan tersebut karena hal itu terjadi berkali-kali sebelumnya.

Namun kondisi Samsudin memburuk pada hari-hari berikutnya dan ia dilarikan ke rumah sakit, di mana ia kemudian meninggal. Khan kemudian mengikuti jejak ayahnya. “Ini adalah cara hidup kami dan kami tidak dapat membayangkan melakukan hal lain,” cetusnya.

Tapi itu tak mudah, karena Khan merasa takut pada reptil setelah kejadian tersebut. “Ini merupakan pukulan bagi keluarga kami karena dia baru berusia 48 tahun,” katanya kepada Free Malaysia Today awal tahun ini.

“Dialah yang membawa pertunjukan ular kami ke luar negeri, setelah kakek saya Dastagir Hussein dan kakek buyut Maulana Khan dengan ular peliharaan mereka menjadi terkenal di negara ini,” tambahnya.

Khan pun harus diyakinkan untuk melanjutkan tradisi keluarga setelah kematian mendadak ayahnya oleh ibunya, Mau Boh Bee, dan kerabat lainnya.

“Dia bilang ayah saya tidak akan beristirahat dengan tenang jika saya tidak melanjutkan. Saya akhirnya menyerah karena tahu keluarga saya telah menciptakan sejarah lokal dengan tindakan berani mereka, sehingga mendapat julukan Raja Ular,” pungkasnya.

(fyk/fay)

Membagikan
Exit mobile version