Selasa, Juli 2

Jakarta

Peringatan: Artikel ini berisi diskusi tentang kematian dengan bantuan yang mungkin bisa menjadi trigger sebagian pembaca.

Sepasang suami istri memilih untuk disuntik mati bersama setelah hampir 50 tahun menikah dengan bahagia.

Jan Faber (70) dan Els van Leeningen (71) memilih mati bersama melalui duo-euthanasia. Cara yang sangat jarang namun legal untuk memilih mengakhiri hidup, yang perlahan menjadi lebih populer di Belanda.


Dikisahkan BBC, pasangan ini sudah bertemu di tahun-tahun awal mereka di sekolah, sebelum menikah dan akhirnya memiliki seorang putra. Jan dan Els menjalani sebagian besar hidup mereka di perahu dan di tahun-tahun terakhir mereka, di campervan.

Jan menderita sakit punggung yang parah karena pekerjaan yang berat. Meskipun punggungnya telah menjalani operasi pada tahun 2003, kondisinya tidak kunjung membaik. Hal ini memicu perbincangan tentang euthanasia antara dirinya dan istrinya, dan mereka akhirnya bergabung dengan NVVE, organisasi ‘hak untuk mati’ di Belanda.

“Jika Anda meminum banyak obat, Anda hidup seperti zombie,” kata Jan kepada BBC. “Jadi, dengan rasa sakit yang saya alami, dan penyakit Els, saya pikir kita harus menghentikan ini.”

Els pensiun dari mengajar pada tahun 2018 dan menunjukkan tanda-tanda awal demensia. Pada November 2022, dia secara resmi didiagnosis mengidap penyakit tersebut, dan kemudian mengetahui bahwa kondisinya tidak kunjung membaik.

Jan dan Els, bersama putra mereka, mulai mendiskusikan duo-eutanasia, karena mereka berdua terus berjuang dengan kesehatan mereka.

“Saya sudah menjalani hidup saya, saya tidak ingin sakit lagi,” ucap Jan. “Kehidupan yang kita jalani, kita semakin tua [untuk itu]. Kami pikir itu harus dihentikan.”

Simak Video “Cara Menangani Kondisi Undescended Testis pada Bayi
[Gambas:Video 20detik]

Membagikan
Exit mobile version