Senin, Maret 31


Jakarta

Wajah Nenek Anah (62) mendadak sendu mengingat betapa beratnya dia menjalani hari tua dengan bersusah payah mencari nafkah. Sudah 10 tahun Nenek Anah bekerja sebagai pembuang benang.

Profesi yang tampaknya mudah namun memerlukan ketelitian apalagi jika dijalani orang yang sudah lansia seperti Nenek Anah.

“Capek pegal pegal, suka sakit punggung kadang pegal ga bisa nengok, minum obat warung aja gak ke rumah sakit. Saya kerjanya lelet karena mata makanya pelan pelan aja,” kata Nenek Anah.

Nenek Anah (Foto: berbuatbaik.id)

Sebab kerjanya lambat maka tak banyak hasil pekerjaan yang dia hasilkan. Terkadang dia hanya membawa pulang upah sebesar Rp 100 hingga Rp 200 ribu per minggu.

“Kalau diceritain sedih suka mengeluh sendiri, makan seadanya saja. Mata saya sudah agak burem sampai pernah kegunting,” ucapnya sedih.

Apalagi setelah pulang dia pun harus mengurus anak-anak dan cucu yang menumpang tinggal di rumahnya. Terkadang Nenek Anah sudah ingin menyerah tapi dia merasa kasihan dengan mereka yang juga belum stabil ekonominya.

“Anak-anak belum bekerja. memang saya tulung punggung saya yang kerja. Mau gimana lagi anak ga punya uang, udah ketuaan juga kerja. Pulang kerja saya yang masak, semuanya saya,” keluh dia.

Dia pun berdoa agar selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk bisa tetap bersama keluarganya. Meskipun harus makan apa adanya walau hanya nasi dengan kerupuk.

“Kadang ngeluh sendiri gimana kalau ga ada saya. Apalagi saya udah tua. Kadang-kadang mikirin apa saya yang duluan? Gimana kalau orangtua ga ada, biarin dah yang penting sehat bisa kerja,” ucapnya tetap optimis.

Dia berharap ada masa depan yang lebih cerah untuk keluarga dan anak-anaknya tidak lagi bergantung padanya. #sahabatbaik, kemurahan hatimu menjadi hal yang akan membahagiakan Nenek Anah.

Berikan donasimu melalui berbuatbaik.id yang 100% tersalurkan.

Lihat juga video: Segini Penghasilan Nenek Pengemis Viral yang Sembur Wisatawan Malioboro

(kny/imk)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Membagikan
Exit mobile version