Kamis, Februari 6

Jakarta

Linwei Ding, seorang engineer asal China, terancam hukuman penjara hingga ratusan tahun setelah dituding melakukan aksi mata-mata di Alphabet — induk Google.

Ding didakwa pada Maret 2024 dan kini menunggu dakwaan terakhir, yaitu pelanggaran terhadap tujuh pasal spionase ekonomi, dan tujuh pasal pencurian rahasia perusahaan, demikian dikutip detikINET dari Bloomberg, Rabu (5/2/2025).

Pria yang juga dikenal dengan nama Leon Ding ini mulai bekerja di Google sejak 2019. Ia dituding mencuri teknologi dari Alphabet, yaitu desain chip yang dipakai Google untuk melatih model AI-nya, termasuk Gemini, dan graphical processing unit. Saat didakwa pada Maret 2024, ia mengaku tidak bersalah.


Ding mendirikan startup di China pada 2023, dan juga mendaftarkan diri pada program pencarian bakat di Shanghai. Program tersebut menawarkan bayaran untuk orang-orang yang bisa membawa pengetahuan dan kemampuannya kembali di China setelah melakukan riset di luar China.

Dalam surat lamarannya ke program tersebut, Ding memamerkan sebuah produk yang menurutnya bisa membantu China untuk mempunyai infrastruktur dengan kemampuan komputasi setara dengan infrastruktur lain di tingkat internasional.

Kemudian dalam memo internal di startupnya itu kemudian terungkap kalau mereka berencana menawarkan produk dan layanan ke badan pemerintahan China serta universitas.

Jika terbukti bersalah, Ding menghadapi hukuman penjara hingga 15 tahun untuk setiap pelanggaran spionase ekonomi yang terbukti, dan hingga 10 tahun untuk setiap pelanggaran pencurian rahasia perusahaan.

Sebelumnya pernah diberitakan, Ding dituding mengunggah lebih dari 500 data rahasia Google yang berisi informasi tentang AI ke akun cloud pribadinya antara Mei 2022 sampai Mei 2023. Sebagian besar data yang dicuri terkait dengan infrasttuktur hardware dan software yang memungkinkan pusat data Google untuk melatih model AI.

Sebulan setelah Ding mulai mencuri data perusahaan, ia didekati oleh perusahaan machine learning asal China bernama Rongshu dan ditawari posisi Chief Technology Officer dengan gaji USD 14.800 per bulan. Ia juga pernah menghabiskan lima bulan di China untuk menggalang dana bagi perusahaan.

Menjelang Mei 2023, Ding juga mendirikan perusahaannya sendiri di China bernama Zhisuan dan menunjuk dirinya sebagai CEO. Ding tidak pernah memberi tahu Google tentang afiliasinya dengan Rongshu atau Zhisuan.

Setelah Ding mundur dari Google pada Desember 2023, anak perusahaan Alphabet itu mulai menelusuri riwayat aktivitas di laptop kerjanya dan menemukan upload tidak berizin antara Mei 2022 dan Mei 2023.

“Setelah penyelidikan, kami menemukan bahwa karyawan ini mencuri banyak dokumen, dan kami segera melaporkan kasus ini ke penegak hukum,” kata juru bicara Google Jose Castaneda saat itu.

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version