
Jakarta –
Pertandingan leg pertama babak 16 besar UEFA Conference League 2024/2025 antara FC Copenhagen dan Chelsea di Stadion Parken, Denmark, pada Jumat (7/3/2025) dini hari WIB, menjadi sorotan bukan hanya karena hasil akhir 1-2 untuk kemenangan Chelsea, tetapi juga karena insiden cedera yang menimpa bek Timnas Indonesia, Kevin Diks. Sayangnya, kejadian ini memicu reaksi berlebihan dari sebagian netizen yang justru membuat situasi memalukan.
Kevin Diks, yang tampil sebagai starter untuk Copenhagen, harus ditarik keluar pada menit ke-79 setelah mengalami cedera engkel. Insiden tersebut terjadi saat ia berupaya merebut bola dari bek Chelsea, Trevoh Chalobah. Dalam tayangan ulang, terlihat jelas bahwa cedera itu bukan akibat pelanggaran keras dari Chalobah, melainkan karena Diks salah menempatkan tumpuan kakinya sendiri saat berduel
Setelah kejadian tersebut,Diks digantikan olehMunasheGarananga, dan Copenhagen akhirnya kalah dengan skor tipis 1-2 setelah gol dari Reece James danEnzo Fernandez hanya mampu dibalas sekali oleh GabrielPereira. Meski pertandingan berlangsung kompetitif, fokus banyak pihak justru beralih ke kondisi Diks pasca-cedera.
Sejumlah netizen malah mengambil langkah yang tidak terpuji. Mereka menyerbu akun Instagram Trevoh Chalobah dengan komentar-komentar negatif, menudingnya sebagai penyebab cedera Diks. Padahal, dari berbagai sudut pandang dan rekaman pertandingan, jelas bahwa insiden itu murni kecelakaan akibat kesalahan teknis Diks sendiri. Tidak ada indikasi pelanggaran berat atau tindakan sengaja dari Chalobah yang dapat disalahkan.
Tindakan netizen ini bukan hanya memalukan, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak lebih serius. Di era sepak bola modern, klub besar seperti Chelsea sangat sensitif terhadap isu rasisme atau pelecehan terhadap pemainnya di media sosial. Jika serangan verbal ini berubah menjadi ujaran kebencian atau bahkan bernada rasis, bukan tidak mungkin Chelsea akan mengeluarkan pernyataan resmi untuk melindungi Trevoh Chalobah. Hal ini tentu akan semakin memperburuk citra penggemar sepak bola, khususnya dari Indonesia, di mata dunia.
Banyakpostingan di X.com menunjukkan kekhawatiran serupa. Berikut rangkumannya:
“Plis gais jangan malu-maluin, cedera Kevin Diks tadi murni karena beliau salah tumpuan. Jangan sampe Chelsea buat pernyataan karena pemainnya kena rasisme,” tulis akun @idextratime mengingatkan.
“Bikin malu aja ajg 🙂 Kevin diks yg ngelanggar, yg diserang malah yg dilanggar gblkk,” ujar @easter_eggg.
“Klean² sebelum hate komen/rasis mending pada cek kasusnya pemain fulham yg dihate org indo dah, udh diincer interpol itu. Hari apes gada dikalender kawan,” kata @rifkyhh.
“Itu yg pada nyerang begitu merasa dirinya nasionalisme tinggi dan menjadi pahlawan bangsa gitu ya…?” tanya @ghifaripp.
“Makanya pemain keturunan mikir lgi deh utk jd WNI. Takutnya nnti malah malu krna ulah netizen indo yg nyerang2 pemain lawan kek gini -_-,” kata @sputraaa1995.
“Jangan sampai Indonesia dicoret dari daftar negara yg dikunjungi Chelsea buat tur pra musim, yakali gue nontonin MU ke Indonesia?” tutur @arwinugroho.
“najis bgt netizen yang nyerang calobah, gara gara Kevin diks cidera karena ulahnya sendiri, malah calobah yg di serang. udh gitu pada rasis lagi commentnya, astaghfirullah bgt,” kata @berdianaftar.
(afr/afr)