Senin, Juli 8

Jakarta

Susu merupakan salah satu sumber nutrisi yang baik untuk tubuh. Meski begitu, ada sejumlah anak-anak yang justru alergi terhadap susu, terutama susu sapi.

Alergi susu sapi merupakan suatu reaksi imunologis atau daya tahan tubuh, yang tidak diinginkan terhadap protein susu sapi. Bagi anak yang normal, protein susu sapi umumnya tidak akan memicu reaksi daya tahan tubuh.

Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan anak-anak alergi susu sapi. Selain itu, ada beberapa gejala alergi susu sapi pada anak yang wajib diketahui oleh orang tua.


Lantas, apa saja gejala yang muncul pada anak-anak ketika alergi susu sapi? Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak

Mengutip Mayo Clinic, gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada setiap orang. Meski begitu, ada sejumlah gejala umum yang muncul saat alergi susu sapi, yaitu:

  • Rasa gatal atau kesemutan di sekitar bibir dan mulut
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Batuk
  • Muntah-muntah
  • Diare, kemungkinan bisa mengandung darah.

Dalam beberapa kasus, anak-anak mengalami gejala berat akibat alergi susu sapi. Gejalanya seperti:

  • Ruam yang luas pada tubuh
  • Pembengkakan di sekitar mata
  • Kesadaran menurun
  • Sesak napas
  • Penurunan tekanan darah yang drastis

Jika si kecil merasakan gejala berat seperti ruam yang luas pada tubuh, pembengkakan di sekitar mata dan bibir, penurunan kesadaran, dan kesulitan bernapas, maka sebaiknya segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh dokter.

Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan anak-anak mengalami alergi susu sapi. Dilansir Cleveland Clinic, berikut penyebabnya:

  • Faktor genetik
  • Paparan asap rokok saat kehamilan atau setelah bayi lahir.

Selain itu, faktor lainnya disebabkan oleh kandungan protein dalam susu yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi bereaksi secara berlebihan. Ada dua jenis protein utama dalam susu, yaitu:

1. Kasein

Yakni produk sampingan (byproduct) susu ketika rusak dan menjadi padat (mengental). Kasein juga bisa ditemukan di keju dan yogurt. Kasein menyumbang sekitar 80 persen protein dalam susu serta memberi warna putih pada susu.

2. Whey

Whey merupakan produk sampingan susu dari bagian cair susu saat mengental. Whey menyumbang sekitar 20 persen protein dalam susu.

Bisa jadi, si kecil alergi terhadap salah satu atau kedua protein tersebut. Untuk memastikannya, kamu harus membawanya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bagaimana Cara Mencegah Alergi Susu Sapi pada Anak?

Masih mengutip Cleveland Clinic, cara terbaik untuk mencegah reaksi alergi terhadap susu sapi pada anak adalah dengan menghindari mengkonsumsi susu pada minuman atau makanan secara berlebihan.

Lalu, cek juga kandungan nutrisi pada kemasan makanan atau minuman yang akan dibeli. Apabila kamu kurang yakin apakah produk tersebut mengandung susu atau tidak, sebaiknya hindari produk tersebut sampai kamu bisa memastikannya.

Selain itu, bicarakan juga dengan dokter anak mengenai kapan harus memperkenalkan produk yang mengandung susu sapi kepada si kecil. Sebab, tak semua orang cocok mengkonsumsi susu sapi walau punya kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Demikian penjelasan mengenai gejala alergi susu sapi pada anak beserta penyebab dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)

Membagikan
Exit mobile version