Sabtu, November 16


Manggarai Barat

Imbas erupsi gunung Lewotobi Laki-laki membuat Bandara Internasional Komodo ditutup. Turis-turis pun terjebak. Ada yang sampai 5 hari. Ini kisahnya:

Lima hari sudah Miki Hasim tertahan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Wisatawan asal Jakarta itu tak bisa pulang ke rumah karena Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo ditutup akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT.

Selain sudah jenuh berada di Labuan Bajo, Miki merindukan anak-anaknya yang berada di Jakarta.


“Rindu anak-anak di rumah,” ujar Miki saat ditemui di Bandara Komodo, Kamis (14/11/2024).

Miki sebenarnya mendapat jadwal penerbangan ke Jakarta pada Kamis sore. Baru saja tiba di Bandara Komodo, ia mendapat kabar dari maskapai bahwa penerbangan ke Jakarta dibatalkan karena ada sebaran abu vulkanis erupsi Gunung Lewotobi.

“Saya belum check in. Tapi pesawat batal terbang,” ujarnya.

Miki seharusnya sudah pulang ke Jakarta pada Minggu (10/11) setelah menghabiskan waktu beberapa hari liburan di Labuan Bajo. Namun rencana pulang ke Jakarta itu terpaksa dia batalkan karena Bandara Komodo tutup imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Bandara tersebut mulai tutup sehari sebelum jadwal keberangkatannya. “Sudah lima hari tertahan di Labuan Bajo,” ujar Miki.

Walhasil, biaya yang dikeluarkan Miki selama tertahan di Labuan Bajo menjadi membengkak. Sebab, ia harus memperpanjang sewa kamar hotel dan biaya untuk makan-minum. Ia mengaku biaya hidup di Labuan Bajo cukup tinggi.

“Biaya bertambah,” sebutnya.

Miki bisa saja pulang dan meninggalkan Labuan Bajo menggunakan kapal laut. Namun, ia memilih menunggu jadwal penerbangan di Bandara Komodo. Meski begitu, ia akan mempertimbangkan menggunakan transportasi laut jika Bandara Komodo tak kunjung beroperasi.

Miki berharap aktivitas penerbangan di Bandara Komodo bisa kembali normal agar bisa segera pulang ke Jakarta. Ia mengaku sudah jenuh berada di Labuan Bajo.

Pada tiga hari awal tertahan di Labuan Bajo, Miki menghabiskan waktu mengunjungi objek wisata di Kota Labuan Bajo, seperti Gua Batu Cermin dan destinasi lainnya.

“Dua hari terakhir sudah jenuh,” imbuhnya.

Diketahui, Bandara Komodo ditutup sejak Sabtu (9/11) siang. Bandara tersebut sempat dibuka pada Senin (11/11) sore dan melayani satu penerbangan oleh Citilink dari Jakarta. Pesawat itu langsung kembali ke Jakarta malam harinya.

Bandara Komodo kembali dibuka selama satu hari penuh pada Selasa (12/11) setelah hasil paper test menujukkan negatif abu vulkanis erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Namun, semua penerbangan terjadwal ke Bandara Komodo pada hari itu dibatalkan oleh maskapai.

Bandara tersebut kembali ditutup pada Rabu (13/11) setelah hasil paper test menunjukkan hasil positif abu vulkanis. Bandara Komodo kembali dibuka pada Kamis (14/11).

Namun, aktivitas penerbangan belum normal. Sebagian besar penerbangan yang terjadwal dibatalkan maskapai karena ada sebaran abu vulkanis erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

——-

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version