Jakarta –
Penumpang Airbus A319 milik United Airlines di Bandara Interkontinental George Bush di Houston, Texas panik. Saat pesawat hendak lepas landas, sayap terbakar.
Penerbangan bernomor 1382 dengan tujuan Houston-New York itu telah berada di landasan pacu Bandara Houston pada Minggu (2/3) pukul 08.35 waktu setempat. Federal Aviation Administration (FAA) melaporkan bahwa awak pesawat menghentikan proses lepas landas.
Seorang penumpang merekam kejadian tersebut. Ia melihat ke jendela, sayap pesawat sudah dilalap oleh si jago merah.
“Tidak, pesawat terbakar!” salah satu penumpang terdengar berkata.
Sementara itu, pramugari terdengar meminta penumpang untuk tetap duduk di kursinya.
Kebakaran membuat penumpang semakin panik. Awak kabin kemudian bergegas melakukan penyelamatan dengan membuka pintu darurat. Tangga dan perosotan darurat dipasang, penumpang diarahkan untuk keluar dari sana.
Pesawat itu diisi 104 penumpang dan lima awak pesawat. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Ashlyn Sharp adalah salah satu penumpang penerbangan itu. Dalam wawancara dengan Fox26, ia berkata bahwa saat itu sedang mencoba untuk tidur, namun suara keras dan guncangan pesawat membuatnya terbangun.
“Kami tidak berada di tempat yang tinggi, kurasa. Kedengarannya seperti ada sesuatu yang terbang ke mesin atau semacamnya. Itu membuat semua orang takut. Saat itulah kami semua melihat ke luar jendela dan melihat mesin dan sayap terbakar, dan kami bisa mencium bau asap di dalam,” kata dia.
Sharp merasa khawatir mengingat kecelakaan pesawat yang mematikan di D.C. dan Philadelphia dalam seminggu terakhir.
“Saya tahu kami baik-baik saja sejak kami berada di darat. Saya benar-benar cemas ketika saya mulai melihat orang-orang mulai berteriak, bergegas, mencoba keluar, menangis. Itu seperti mimpi buruk, terutama dengan semua yang terjadi saat ini. Tidak seperti yang saya bayangkan pagi ini,” katanya.
Sharp juga merekam kekacauan itu, seorang pramugari memberi tahu penumpang untuk tetap duduk. Dia mengatakan itulah yang terjadi pada awalnya, tetapi kru akhirnya mengevakuasi penumpang setelah menyadari orang-orang tidak akan duduk.
“Kru akhirnya membawa kami ke perosotan darurat di bagian belakang pesawat ketika mereka menyadari kami tidak akan duduk lebih lama lagi. Dan kemudian kami akhirnya terjebak di landasan selama sekitar 2,5 jam. Kemudian mereka memanggil banyak shuttle, ambulans, polisi datang,” kata Sharp.
Penumpang kemudian dijadwalkan untuk terbang ke New York pada Minggu sore dengan penerbangan lain.
“Semoga saja, itu hanya kecelakaan aneh,” katanya.
“Saya senang semuanya baik-baik saja,” dia menambahkan.
FAA sedang menyelidiki insiden tersebut.
(bnl/fem)