Sabtu, Februari 22


Jakarta

Kereta penumpang Sri Lanka mengalami kecelakaan setelah menabrak sekawanan gajah. Tidak ada penumpang yang terluka, namun kawanan gajah itu tewas.

Dilansir dari Straits Times, Kamis (20/2/2025) kereta ekspres itu sedang melaju di dekat cagar alam di Habarana, sekitar 180 km di timur ibu kota Kolombo. Kereta menabrak kawanan gajah yang melintasi rel sebelum fajar.

“Kereta tergelincir, tetapi tidak ada korban di antara penumpang,” kata polisi.


Polisi menambahkan bahwa otoritas satwa liar sedang merawat dua gajah yang selamat dari kecelakaan itu. Ada 6 gajah yang tewas dalam kecelakaan fatal ini.

Dilihat dari video yang diambil setelah kecelakaan, terlihat seekor gajah berdiri menjaga seorang gajah muda yang terluka yang tergeletak di samping rel, dengan ujung belalai mereka saling melingkar.


Membunuh atau menyakiti gajah merupakan tindak pidana di Sri Lanka. Saat ini diperkirakan terdapat 7.000 gajah liar, dengan hewan-hewan tersebut dianggap sebagai harta nasional.

Ini bukanlah kasus pertama kereta menabrak gajah. Pada September 2018, dua bayi gajah dan induknya yang sedang hamil tewas dalam kecelakaan ditabrak kereta api di daerah yang sama.

Sejak saat itu, pihak berwenang memerintahkan masinis kereta api untuk mematuhi batas kecepatan guna meminimalkan cedera pada gajah saat melewati daerah tempat mereka melintasi rel kereta.

Sebelumnya, pihak berwenang menyatakan keprihatinan atas meningkatnya dampak konflik antara manusia dan gajah, karena habitat hewan tersebut terganggu. Petani yang mencari nafkah dari lahan petani kecil sering melawan gajah yang menyerbu tanaman mereka.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup Anton Jayakody mengatakan, bahwa 150 orang dan 450 gajah tewas dalam bentrokan pada tahun 2023. Sedangkan tahun sebelumnya, 145 orang dan 433 gajah tewas.

“Kami berencana untuk memasang beberapa penghalang, bisa berupa pagar listrik, parit, atau alat pencegah lainnya untuk mempersulit gajah liar masuk ke desa-desa,” kata Anton.

(sym/wsw)

Membagikan
Exit mobile version