Sabtu, Oktober 5

Jakarta

Seorang mahasiswa ilmu komputer dari Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat, sukses memodifikasi sebuah distro Linux untuk bisa dijalankan (booting) dari Google Drive.

Ersei, nama mahasiswa itu, mengaku tertantang dari seorang temannya yang bisa mem-booting Linux dari Network File System. Ia tak mau kalah, dan berusaha menjalankan Linux dari Google Drive.

“Saya harus membuktikan kalau saya bisa membuat sesuatu yang lebih sulit, lebih baik, kencang, dan kuat,” kata Ersei.


Sekilas, idenya itu terlihat tak mungkin dilakukan. Pasalnya Google Drive sejatinya dibuat hanya untuk menyimpan dan membagikan file, bukan menyimpan sistem operasi secara keseluruhan.

Namun Ersei tak patah arang, dan memanfaatkan pengetahuannya dalam mengembangkan Linux untuk mewujudkan rencananya itu. Metode yang dipakai adalah dengan membuat Filesystem in Userspace (FUSE) RAM disk yang bisa menampilkan semua komponen penting dari OS, aplikasi, dan binari jaringan, dari Google Drive selama proses booting Linux.

Prosesnya sama sekali tidak mudah, termasuk mengurus sysmlinks dari Google Drive yang sering menyebabkan masalah, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Kamis (4/7/2024).

Saat kode-kodenya sudah siap, ia pun menyalakan sebuah laptop yang sama sekali tak dilengkapi storage lokal. Dan hasilnya mengesankan. Laptop itu berhasil menyala setelah Ersie melakukan pengaturan Ethernet, layar, dan jaringan dalam sebuah file EFI unified. Laptopnya berhasil masuk ke Arch Linux desktop yang di-booting dari Google Drive.

Namun tentu saja, untuk saat ini performanya sangat lambat dan banyak bagian yang rusak seperti permission dan attirbutes. Namun setidaknya laptopnya bisa berfungsi.

Menurut Ersie, temuannya ini mungkin akan berguna untuk melakukan booting pada laptop menggunakan repositori Git ataupun sambungan SSH.

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version