Minggu, Oktober 20


Jakarta

Kelompok ilmuwan di Inggris berhasil ciptakan makanan cetak dengan teknologi 3D, untuk bantu orang yang kesulitan menelan makanan.

Lewat serangkaian penelitian dan uji coba, beberapa ilmuwan di British University berhasil menciptakan makanan 3D yang dicetak dan aman dikonsumsi, ditelan hingga dikunyah oleh manusia.

Dlansir dari NY Post (16/10), penelitian ini dipimpin oleh Alexandros Stratakos yang dibantu oleh ahli gizi klinis. Untuk memastikan bahwa semua makanan versi cetakan 3D ini tak hanya aman dikonsumsi tapi juga bernutrisi dan cocok untuk orang-orang dengan kondisi disfagia.


Keren! Ilmuwan Berhasil Ciptakan Makanan Cetak 3D Pertama di Dunia Foto: Site News

Disfagia merupakan istilah medisi untuk orang-orang yang memiliki gejala kesulitan menelan. Dari sini lah peneliti mengembangkan makanan 3D versi cetak yang tipis dan teksturnya mudah ditelan.

Semua makanan 3D ini dibuat menggunakan kacang polong yang dihaluskan, yogurt yang disaring, minyak zaitun murni, bubuk daun mint organik dan kaldu sayuran.

Para ilmuwan juga menambahkan gel khusus untuk memberikan tekstur sehingga cocok dikonsumsi penderita disfagia. Tentunya ada printer khusus untuk mencetak makanan ini, alih-alih menggunakan tinta, printer ini nantinya diisi cairan berisi makanan yang sudah didesain khusus untuk dicetak.

Keren! Ilmuwan Berhasil Ciptakan Makanan Cetak 3D Pertama di Dunia Foto: Site News

“Dengan makanan cetak 3D kami, risiko partikel makanan tersangkut di tenggorokan atau esofagus berkurang secara signifikan, yang dapat menjadi masalah bagi penderita disfagia,” jelas Dr. Stratakos.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa makanan 3D ciptaannya ini memerlukan lebih sedikit pengunyahan, serta memiliki struktur yang diformulasikan secara khusus untuk penderita disfagia.

Memang sebelumnya sudah ada penelitian tentang makanan cetak 3D untuk penderita disfagia, tapi penelitian sebelumnya hanya fokus pada beberapa bahan makanan saja, tidak terlalu memperhatikan nutrisi pada makanan tersebut.

“Produk makanan kami adalah yang pertama yang cocok untuk penderita disfagia, tetapi pada saat yang sama bergizi, lezat, dan kaya kalori,” sambung Dr. Stratakos.

Penderita disfagia sering kali harus mengubah pola makan mereka agar lebih mudah menelan makanan. Salah satunya dengan konsumsi makanan yang dihaluskan, dikentalkan atau makanan lunak.

Keren! Ilmuwan Berhasil Ciptakan Makanan Cetak 3D Pertama di Dunia Foto: Site News

Sayangnya makanan-makanan ini terasa hambar dan tidak menggugah selera, sehingga dengan kehadiran makanan cetak 3D ini diharapkan bisa menambah menu makanan terbaru untuk penderita disfagia.

Sampai sekarang makanan 3D ini terus dikembangkan dan disempurnakan dari segi rasa sampai nutrisi. Dr. Stratakos berharap di kedepannya hasil penelitiannya ini bisa diperkenalkan ke panti jompo atau ke rumah sakit untuk menu makanan pasien.

(sob/odi)

Membagikan
Exit mobile version