
Jakarta –
Huawei tuntas menggelar 8th ICT Competition Asia Pacific. Indonesia menang 2 kategori utama.
Perusahaan teknologi Huawei menyelenggarakan ‘8th Huawei ICT Competition Asia Pacific Final and Award Ceremony’ di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, pada Kamis (18/4/2024). Acara ini dihadiri oleh Presiden Huawei Asia Pasifik, Simon Lin Bai Feng, dan Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr Kao Kim Hourn.
Dalam acara tersebut, Sekjen ASEAN, Dr Kao Kim Hourn, menyoroti pertumbuhan ekonomi digital yang cepat dan tantangan keamanan siber. Ada pula potensi peningkatan PDB melalui kecerdasan buatan.
“Diperkirakan AI akan memberikan peningkatan PDB sebesar 10% hingga 18% di seluruh Asia Tenggara pada tahun 2030. Dengan kesuksesan ini tentunya mempunyai risiko, tantangan, termasuk perlindungan data, keamanan siber, persaingan, dan kesenjangan digital. Hal ini membuat lebih penting bagi pengguna untuk dilindungi dengan keyakinan ekspres, terutama untuk transaksi dan teknologi digital yang mereka kembangkan,” kata dia.
Dengan tema ‘Connection, Glory, and Future’ Huawei mengadu kemampuan mahasiswa dari jurusan teknologi informasi dan komunikasi se-Asia Pasifik dalam kompetisi yang sehat, serta mendorong pertukaran ide di tingkat global. Upaya ini selaras dengan strategi pengembangan talenta digital yang tertuang dalam ASEAN Digital Masterplan 2025.
Melalui kompetisi ini, Huawei bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam bidang ICT, serta mendorong mereka untuk berinovasi dengan memanfaatkan teknologi dan platform terbaru. Hal ini sejalan dengan upaya Huawei untuk menjembatani kesenjangan talenta digital yang dihadapi di kawasan Asia Tenggara.
“Kami merancang kegiatan yang lebih interaktif untuk meningkatkan kepemimpinan dan keterampilan kerja mahasiswa kita. Kami sangat senang melihat begitu banyak ide bagus untuk menggunakan 5G cloud dan kecerdasan buatan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di Asia Pasifik,” ujar President of Huawei Asia Pacific, Simon Lin Bai Feng.
Dalam kompetisi ini, Indonesia berhasil memenangkan dua kategori, yaitu Network Track sebagai Grand Prize dan Cloud Track sebagai First Prize, yang dimenangkan oleh mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebagai pemenang Grand Prize, tim dari ITB berhasil melaju ke tahap selanjutnya, yaitu tahap Global. Inilah para pemenang dari Indonesia:
- Grand Prize
Yeremias Mangu, Helmi Ahmad Khaderani, Ribka Tiarma dari Teknik Telekomunikasi ITB
Imni Ingriati sebagai instruktur dari ITB - First Prize
Nisya Kinaya, Bevan Julio Krisna, Dennys Yudhystira Hutapea dari Teknik Telekomunikasi ITB
Latif sebagai instruktur dari ITB
Tak hanya itu, 16 tim lainnya dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Brunei, Kamboja, Laos, Vietnam, Bangladesh, Sri Lanka, Hong Kong dan Macau juga mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama, kedua, dan ketiga di empat kategori yang dikompetisikan.
Para juara akan mewakili wilayahnya masing-masing di Global Final of the Huawei ICT Competition yang akan berlangsung di Shenzhen, China pada Mei 2024.
*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video “Momen Konsumen di Tiongkok Berburu Ponsel Terbaru Huawei Pura 70“
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fay)