Minggu, Juni 30

Jakarta

Sarapan adalah menu makan yang kerap dianggap sepele dan dilewatkan. Tak banyak yang sadar, rupanya melewatkan sarapan dapat berefek pada kesehatan, lho. Kok bisa?

Berikut ini adalah sederet dampak yang terjadi pada tubuh ketika melewatkan sarapan, dikutip dari Eating Well:

1. Menurunkan Energi

Mengapa sarapan secara teratur sangat disarankan? Otak mengandalkan glukosa untuk bekerja secara optimal. Sumber utama glukosa berasal dari karbohidrat yang bisa didapatkan melalui sarapan.


Jumlah karbohidrat yang tepat ketika sarapan dapat membantu menjaga kadar gula darah yang sehat untuk meningkatkan energi, fokus mental, dan kekuatan otak.

“Saat bangun di pagi hari, kadar gula darah Anda akan lebih rendah dan jika Anda tetap dalam kondisi ini untuk waktu yang lama, Anda mungkin akan kelelahan atau mengalami brain fog,” jelas nutrisionis Marcie Vaske MS, LN, CNS.

2. Mengganggu Hormon Tubuh

Kadar gula darah yang rendah dalam durasi lama dapat mengganggu kadar hormon. Dokter pengobatan keluarga Laura Purdy, MD, MBA mengatakan tidak sarapan dapat mengganggu kadar kortisol atau hormon stres pada tubuh.

“Kadar kortisol lebih tinggi ketika Anda bangun dan menurun seiring berjalannya hari. Sarapan pagi dapat membantu mengelola tingkat stres tersebut, sehingga memberikan dorongan mental untuk menjalani hari,” kata Laura.

Dalam jangka panjang, gangguan keseimbangan hormon dapat berdampak pada kesehatan reproduksi dan menstruasi.

3. Mengganggu Mood dan Meningkatkan Kecemasan

Perubahan hormon yang terjadi juga sangat berpengaruh pada suasana hati yang menjadi lebih buruk. Berdasarkan sebuah penelitian di tahun 2020 pada 21.972 responden, sarapan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan rendahnya kebahagiaan, depresi, dan gangguan stres pasca trauma.

“Jika terus menerus tinggi, kadar kortisol dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Kabar gembiranya, sarapan adalah kesempatan awal untuk menyehatkan otak dan mental Anda,” kata ahli diet Claire Rifkin, MS, RDN.

Kurangnya nutrisi yang baik untuk otak seperti asam lemak omega-3 dan vitamin B berhubungan dengan gangguan mood. Sarapan bergizi tidak hanya sekedar ‘bahan bakar’ untuk beraktivitas, melainkan juga baik untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.

Membagikan
Exit mobile version