Jumat, Februari 21


Jakarta

Truk over dimension over load (ODOL) kerap menjadi penyebab kecelakaan fatal. Bahkan, beberapa kecelakaan yang disebabkan truk ODOL sampai memakan korban jiwa.

Truk ODOL yang sering menjadi mesin pencabut nyawa akan diberantas. Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian sepakat untuk menghapus praktik ODOL pada pengangkutan logistik di jalan raya.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyepakati implementasi kebijakan Zero ODOL di lapangan. Peraturan pemberantasan truk ODOL akan segera dikeluarkan.


Menperin Agus Gumiwang menyampaikan, penerapan Zero ODOL akan segera dilaksanakan setelah mempertimbangkan banyak aspek. Salah satu aspek utama adalah upaya peningkatan daya saing industri.

“Kami juga mendukung penerapan Zero ODOL dengan harapan bisa menekan biaya logistik dalam jangka menengah dan panjang, menghilangkan pungli, memastikan keselamatan di jalan raya, dan menekan biaya/anggaran pemeliharaan jalan. Sehingga, penerapan Zero ODOL akan segera dieksekusi,”kata Agus dikutip dari siaran persnya.

Upaya implementasi Zero ODOL sempat terkendala pandemi COVID-19. Pada periode tersebut, diperlukan relaksasi mengingat situasi dan kondisi perekonomian yang menurun.

Agus menjelaskan, kedua kementerian sepakat untuk segera melakukan langkah-langkah strategis untuk membenahi tata kelola logistik, seperti peremajaan armada transportasi, meningkatkan kompetensi pengemudi, dan beberapa hal lainnya. Menurutnya, persoalan ODOL disebabkan oleh banyak faktor yang membutuhkan penyelesaian di setiap lini.

“Agar kondisi logistik bisa lebih safety, perlu pembenahan-pembenahan yang berpengaruh pada banyak hal,” kata Agus.

Kemenperin telah melakukan sosialisasi mengenai Zero ODOL kepada industri untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi karena penerapan kebijakan ini. Misalnya adanya tambahan investasi di sektor industri alat angkut, sehingga perlu kesiapan industri alat angkut untuk memenuhi tambahan investasi tersebut.

Kemenperin juga mendorong agar kementerian dan lembaga (K/L) terkait memberikan insentif yang dibutuhkan pelaku industri dengan meningkatnya kebutuhan armada logistik darat. Begitu juga kepada lembaga keuangan agar memberikan pinjaman kepada perusahaan logistik untuk investasi penambahan armada.

“Kami juga mengusulkan pengembangan sarana dan prasarana seperti peningkatan kualitas jalan, kesiapan armada transporter, peningkatan SDM pengawasan, dan optimalisasi/sistemasi jembatan timbang,” katanya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebutkan pihaknya telah mengetuk pintu satu persatu K/L yang terkait untuk membahas implementasi Zero ODOL dan hal-hal lain mengenai transportasi. “Kami menyampaikan apresiasi atas kesepakatan penerapan Zero ODOL. Hal ini harus segera dilakukan sehingga hal-hal terkait ODOL selama ini pelan-pelan bisa segera teratasi,” ujarnya.

Menhub menambahkan, hal tersebut merupakan komitmen untuk memastikan keselamatan transportasi, khususnya transportasi darat. Karenanya, Zero ODOL akan segera dilaksanakan tanpa tahapan lagi.

“Kami juga akan bekerja sama dengan stakeholder lain dalam penerapan Zero ODOL,” pungkas Dudy.

(rgr/dry)

Membagikan
Exit mobile version