Senin, Oktober 28


Semarang

Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen berbicara pentingnya pemimpin yang peduli pembangunan agama dan pondok pesantren. Hal ini untuk menjawab peluang dan tantangan Jawa Tengah saat ini.

Hal itu dia ungkapkan saat hadir di acara Halaqoh Kontribusi Ulama dalam Merumuskan Solusi atas Peluang dan Tantangan Jawa Tengah. Acara ini berlangsung di Hotel Pandanaran yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024)

“Hanya pemimpin yang punya kepedulian agama dan pondok pesantren yang bisa menjawab tema yang dibahas MUI,” kata Gus Yasin sapaan akrabnya di Semarang, Jawa Tengah, dikutip Sabtu (26/10/2024).


Dia mengatakan sebagai calon wakil gubernur dan calon gubernur bersama Ahmad Luthfi, dirinya sudah menyiapkan program yang diberi nama Pesantren Obah. Pesantren Obah ini merupakan program yang digagas untuk memajukan pesantren.

“Di dalam Pesantren Obah ada pembinaan pesantren, pembinaan madrasah, pembinaan guru-guru agama, dan bantuan sarana dan prasarana,” imbuhnya.

Dari situlah, kata Gus Yasin, anak-anak dan generasi muda akan terbina pendidikan akhlak dan moral bangsa.

Calon Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Foto: dok. Alfi Kholisdinuka/detikcom

“Hanya dengan pendidikan agama anak-anak terbengengi moralnya. Karena itu ke depan tidak boleh lagi ada larangan sekolah madin hanya karena mementingkan sekolah full day,” jelasnya.

Dalam program Pesantren Obah, kata Gus Yasin, juga ada beasiswa untuk santri. Baik beasiswa prestasi umum maupun penghafal Al-Quran. Para santri bisa melanjutkan sekolah ke luar negeri dengan beasiswa yang ditanggung pemerintah.

Lebih lanjut, Gus Yasin mengaku pada saat menjadi wakil gubernur sudah pernah mengirimkan 40-50 santri ke Syiria dengan biasiswa. Bahkan Pemerintah Provinsi saat dia menjabat punya asrama di Syiria.

Oleh karena itu, untuk menambah kuota ke depan, pihaknya dengan Ahamd Luthfi akan merangkul pihak swasta untuk membiayai santri-santri berprestasi. Supaya santri terus mendunia baik dari sisi sekolahhya maupun lapangan kerjanya.

“Banyak sebetulnya pengusaha yang mau membantu program beasiswa santri ini. Nanti kita libatkan semua,” ujarnya.

(prf/ega)

Membagikan
Exit mobile version