Senin, September 30


Badung

Bali tak cuma punya pantai saja. Buat traveler yang punya nyali lebih, saatnya mengujinya dengan mendatangi bangunan kosong di Rumah Hantu Bali. Berani?

Sensasi horor menjelajahi bangunan kosong di Rumah Hantu Bali ternyata banyak digemari wisatawan saat libur sekolah atau akhir pekan.

Wahana rumah hantu yang buka sejak Kamis (6/6) itu memang menawarkan kengerian menjelajah gedung kosong di Jalan Raya Kuta nomor 11, Badung, Bali.


“Ini memang bangunan terbengkalai sejak 10 tahun lalu. Bekas toko sepatu ini,” kata Media Relation Rumah Hantu Bali Gita Rosmayanti, Minggu (16/6).

Tim detikBali sempat menjajal wahana menjelajah bangunan bekas toko sepatu itu. Baru masuk, aura aneh langsung menyergap dan membuat bulu kuduk berdiri.

Antusiasme pengunjung saat menunggu giliran masuk ke Rumah Hantu Bali, Kuta, Badung (Aryo Mahendro/detikBali)

Kondisi khas bangunan kosong yang kumuh, menambah sensasi keangkeran di wahana itu. Aura mistis semakin terasa saat semakin jauh melangkah memasuki tiap ruangan.

Entah muncul dari mana, para hantu lalu menyambut dengan keramahan khas alam lain. Dengan suara melengking, mereka mengajak siapapun yang datang untuk tinggal selamanya di dalam bangunan kosong itu.

“Tiap hari hantunya berbeda. Tergantung temanya. Kalau hari ini temanya suster ngesot,” kata Gita.

Gita mengatakan Rumah Hantu Bali buka setiap hari mulai pukul 13.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Ada dua wahana yang ditawarkan, yaitu wahana menjelajah bangunan kosong dan simulator mobil hantu.

Harga tiket masuk per wahana hanya Rp 35 ribu saja untuk pengunjung lokal. Sedangkan untuk turis asing, harga tiket masuknya Rp 75 ribu per wahana.

“Kami menarget turis lokal dan asing karena di Kuta. (Rumah Hantu Bali) untuk semua usia. Anak-anak juga boleh, asal berani saja,” katanya.

Rumah Hantu Bali (Aryo Mahendro/detikBali)

Ayu Cahya (16), warga Kuta, sempat menjajal wahana simulator mobil hantu. Namun, dirinya tak bertahan lama. Saking takutnya, dia terpaksa menyudahi wahana simulator lebih awal.

“Sudah nggak kuat. Ketakutan. Pengen nonjok hantunya,” kata Ayu.

Dia mengaku suka dengan wahana rumah hantu. Namun, baru kali pertama dirinya mencoba simulator mobil hantu itu.

Setali tiga uang, Diana Blensiska (26), wisatawan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menuturkan baru kali pertama menguji nyali di Rumah Hantu Bali. Karena baru kali pertama, ia tidak dapat membendung rasa takutnya.

“Masih gemetaran. Tapi, jantung masih aman,” kata Diana berseloroh.

Menurutnya, Rumah Hantu Bali yang memanfaatkan aura gedung kosong jadi sumber kengerian. Ditambah, sosok para hantu yang seolah tidak ingin lepas darinya.

“Auranya seperti bikin merinding. Tapi, memang bangunannya terbengkalai, jadi auranya serem,” katanya.

——–

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version