Senin, Oktober 7

Jakarta

Sebelum kehadiran smartphone atau ponsel pintar, pager merupakan alat komunikasi populer yang banyak digunakan pada tahun 1980-an. Bentuknya yang persegi panjang mini mudah disimpan di saku dan dibawa ke mana-mana.

Sejak munculnya telepon seluler yang lebih canggih, penggunaan pager menurun tajam. Namun pemakaiannya tidak betul-betul ditinggalkan lantaran masih banyak orang yang menggunakan perangkat komunikasi satu ini.

Terlebih setelah insiden ledakan ratusan pager disinyalir milik anggota Hizbullah di Lebanon beberapa waktu lalu yang menewaskan sedikitnya 9 orang dan melukai ribuan orang. Lantas, kira-kira apa alasan pager masih digunakan di masa kini?


Sebelumnya, mari mengenal terlebih dahulu apa itu pager. Dilansir dari laman Business Standard, pager yang dikenal juga dengan nama “beeper”, adalah alat komunikasi nirkabel yang digunakan untuk menerima pesan singkat atau peringatan.

Perangkat yang dipatenkan pertama kali oleh Alfred J. Gross pada 1949 ini awalnya mengeluarkan bunyi “bip” atau getaran untuk memberitahu pengguna saat ada pesan masuk dan meminta mereka menghubungi nomor tertentu untuk mendapatkan instruksi lebih lanjut.

Semenjak kian populer pada 1980 hingga 1990-an, alat ini berevolusi sehingga memungkinkan pengiriman pesan alfanumerik yang mengarah pada komunikasi dua arah.

Pada pertengahan 1990-an, penggunaan pager meningkat pesat. Namun saat munculnya ponsel pada awal 2000-an, pemakaiannya mulai menurun drastis sebab pager dianggap sudah ketinggalan zaman.

Pager masih digunakan pada abad ini terutama oleh layanan darurat, medis, bidang militer, dan area dengan keamanan tinggi. Alasannya karena perangkat ini beroperasi pada jaringan frekuensi radio khusus, yang berbeda dengan koneksi seluler.

Frekuensi radio tersebut memiliki kemungkinan kecil mengalami gangguan jaringan saat kondisi darurat. Sehingga jaringan itu andal di zona tertentu seperti lokasi bencana, yang mana data seluler atau WiFi mungkin tak berfungsi atau memiliki konektivitas buruk.

Selain itu, pager lebih sulit dilacak daripada ponsel karena meninggalkan jejak elektronik lebih kecil dan tidak mudah diretas.

Perangkat ini mampu mengirimkan pesan tanpa memerlukan koneksi internet, seluler, dan sinyal GPS sehingga minim mengalami pengintaian dan risiko terkena ancaman keamanan sibernya berkurang.

Di sisi lain, perangkatnya sederhana dan perawatannya tergolong mudah. Daya baterai yang digunakan pager juga cenderung tahan lama dengan sekali pengisian.

Nah, itu tadi alasan kenapa pager masih banyak digunakan di masa kini, padahal pemakaian smartphone sudah lumrah.

(azn/inf)

Membagikan
Exit mobile version