Kamis, Maret 6

Jakarta

Ketika orang lain menggelitik badan atau area tertentu, kamu bisa merasakan sensasi geli. Tapi pernah kamu coba tidak detikers, untuk menggelitik diri sendiri? Pasti tidak geli, kan?

Pertanyaan mengapa kita tidak merasa geli saat menggelitik diri sendiri banyak dipertanyakan. Melansir IFLScience, alasannya karena otak manusia yang kelewat cerdas.

“Itu karena otak selalu memprediksi masa depan. Otak tidak hanya reaktif; mereka mencoba menebak apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata David Eagleman, seorang ahli saraf di Stanford University, kepada Live Science.


Setiap kali kamu melakukan suatu tindakan, korteks motorik primer, bagian otak yang bertanggung jawab untuk memulai pesan, mengirimkan salinan perintah. ‘Salinan referensi’ ini dikirim ke banyak area otak untuk mempersiapkan informasi sensorik yang akan datang karena tindakan kamu itu.

Contohnya ketika kamu ingin mengambil pensil. Otak kamu akan mengirimkan pesan ke lengan dan jari-jari, memberi tahu mereka untuk memegang pensil dan mengambilnya.

Namun, otak tidak hanya mengirimkan pesan ke otot-otot yang akan menghasilkan gerakan itu. Otak secara bersamaan mengirimkan salinan ke korteks somatosensori, bagian otak yang memproses informasi sensorik yang masuk. Ini juga dikirim ke korteks visual yang bertanggung jawab untuk memproses penglihatan.

“Untuk menggelitik, kamu memerlukan kejutan. Saat orang lain mendatangi kamu, kamu tidak tahu persis apa yang akan mereka lakukan. Namun karena kamu memprediksi tindakan kamu sendiri, itu tidak akan geli,” ujar Eagleman.

Konstantina Kilteni, seorang ahli saraf di Karolinska Institute di Stockholm, menjelaskan bahwa otak menggunakan sinyal yang dikirimnya ke otot untuk mengantisipasi bagaimana sesuatu yang kita mulai akan terasa bahkan sebelum kita mengalaminya.

Kilteni mengelola lab Somatosensation & Gargalesis, yang dijuluki Touch and Tickle Lab. Dengan menggunakan teknik pencitraan otak seperti fMRI dan magnetoencephalography, ia dan timnya menyelidiki apakah otak merasakan sentuhan yang dibuat oleh diri sendiri secara berbeda dari sentuhan yang dihasilkan oleh sesuatu yang lain.

Hasilnya, Kilteni memberi tahu Live Science bahwa orang secara konsisten merasakan intensitas sentuhan mereka sendiri lebih lemah daripada sentuhan eksternal. Ini bukan sekadar persepsi, pencitraan saraf mengonfirmasi bahwa otak merespons sentuhan yang dihasilkan sendiri dengan kurang kuat.

Karena sensasi ini dapat diprediksi, otak akan meredamnya. Secara ilmiah, kita melemahkan sensasi yang dihasilkan sendiri. Makanya ketika kamu menggelitik diri sendiri, rasa gelinya akan jauh lebih ringan (atau bahkan tidak berasa) jika dibandingkan orang lain yang menggelitiki.

(ask/ask)

Membagikan
Exit mobile version