Minggu, September 22

Jakarta

Insiden pager meledak milik para kelompok Hizbullah mengungkapkan fakta bahwa alat komunikasi lawas tersebut masih banyak digunakan meski era sudah beralih ke smartphone. Lalu, apa yang membuat pager masih eksis?

Sebelum kedatangan ponsel, banyak yang memanfaatkan pager sebagai alat komunikasi. Bentuknya persegi panjang, bisa dibawa ke mana-mana, bahkan bisa disimpan di saku ini menjadi primadona orang modern di tahun 1990-an.

Jangan bayangkan pager bisa buat telepon, karena fungsinya masih alat komunikasi dasar, bahkan cuma satu arah, yakni untuk menerima dan beberapa hal bisa mengirimkan pesan singkat ke nomor yang dituju. Pager adalah generasi pertama perangkat genggam komunikasi seluler.


Seiring dengan kemajuan teknologi dengan lahirnya ponsel, pager pun makin ditinggalkan orang-orang. Pager sudah dianggap tidak bisa memenuhi kebutuhan pengguna karena fungsinya terbatas dibandingkan ponsel yang bisa telepon, SMS, memotret, hingga internetan.

Kendati begitu, untuk beberapa bidang, pager rupanya masih diperlukan, misalnya di sektor kesehatan menggunakan penyeranta untuk berkomunikasi. Kemudian juga sektor-sektor privat yang juga menjaga privasi membutuhkan pager ini.

Cara menerima pesan di pager ini memanfaatkan gelombang radio, sehingga meskipun dapat digunakan walau berada di area yang tidak ada sinyal seluler. Mengingat pesan diterima melalui frekuensi radio, pager pun tidak bisa dilacak atau diretas seperti smartphone.

Lokasi telepon seluler dapat dilacak karena selain untuk menerima dan mengirimkan pesan itu pakai sinyal. Smartphone saat ini dapat berfungsi sebab menggunakan sinyal seluler.

Dari segi pengoperasiannya, pager pun dapat bertahan hidup lebih lama, sampai berbulan-bulan lamanya dengan satu baterai. Kelebihan ini yang membuat pager diminati di daerah terpencil dengan pasokan listrik yang tidak memadai ataupun ketiadaan jaringan seluler, sebagaimana dikutip dari Indian Express, Jumat (20/9/2024).

Keunggulan tersebut yang rupanya bikin pager bertahan di tengah gempuran smartphone, salah satunya dipakai anggota Hizbullah.

Adapun laporan yang mengatakan pager kelompok pejuang pro Palestina meledak ini karena sudah ditanam bahan peledak. Badan mata-mata Israel, Mossad, diduga memodifikasi pager yang dipesan Hizbullah beberapa bulan sebelumnya.

Menurut sumber Sky News Arabia, agen Mossad dilaporkan menaruh Pentaerythritol tetranitrate (PETN), materi yang sangat eksplosif, di dalam komponen baterai pager tersebut. PETN kadang digunakan untuk militer.

Menurut sang sumber, pager kemudian diledakkan dengan sinyal eksternal, menyebabkan baterainya overheat dan meledak. Operasi yang kompleks itu meledakkan ribuan pager, menyebabkan 9 korban meninggal dan sekitar 2.800 terluka.

(agt/fay)

Membagikan
Exit mobile version